Bill jadi penasaran dan ia pun mencoba membuktikan perkataan Lia untuk mencoba menghubungi Union Tower.
"Bisa bicara dengan Mister Palmer?"
"Dari siapa ini?" sang sekretaris ganti bertanya.
"Billyon." jawab Billyon.
"Oh, Pak Bill… sorry, Mister Palmer baru saja keluar karena ada urusan penting mendadak. Beliau titip pesan untuk Anda, Pak Billyon…"
Belum selesai mendengarkan penjelasan sekretaris, Billyon sudah mengeluh jelas jelas dalam teleponnya. Pesan yang di titipkan untuknya itu adalah pesan klise. Pertemuan di tunda dua hari lagi. Billyon agak kesal, sehingga tak tertarik menanyakan alasan penundaan tersebut. Ia justru bergumam heran dalam hatinya.
"Kali ini apa yang di katakan Lia tepat lagi?! Jangan-jangan gadis itu ada bakat jadi ahli nujum atau jadi peramal seperti kakek? Wah, hebat juga instingnya!" gumam Billyon.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください