Pemuda yang akrab di panggilnya: Dik Hans, segera berlari masuk ke rumah Arien. Tapi pemuda itu segera melompat keluar sambil berteriak ketakutan. Teriakan itu semakin mengundang perhatian para tetangga. Meski hujan turun, mereka menyempatkan datang ke depan halaman rumah Arien. Mereka melihat Romi berdiri di teras setelah memecahkan pot tanaman hias yang ada di teras itu.
"Astaga…?! Apa yang terjadi pada diri anak ini?! Kenapa wajahnya bisa sebegitu menyeramkannya?!" bisik tetangga sebelah…
"Kulit wajahnya jadi hitam dan dekil, ya?" bisik tetangga berpayung merah.
Pendapat itu di benarkan oleh tetangga yang lainnya. Tapi ketika suara Romi menyentak keras, mereka buru-buru lari menjauhi pintu pagar rumah Arien.
"Akan ku bunuh Mosan kalau dia datang nanti! Manusia terkutuk si Mosan itu! Biadab dia! Siapa yang akan memihak Mosan?! Siapa?! Sini maju ke mari, ku beset lehernya pakai kaca ini, hah?!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください