Gairah Valencia pun mulai terbakar ketika keakraban berhasil terjalin dengan cepat di antara mereka berdua. Wingga pun bersikap patuh terhadap perintah Valencia. Tak satu pun perintah yang di tolak oleh Wingga. Hal itu membuat Valencia merasa di manjakan. Ia sangat senang dengan kemanjaan itu. Hatinya cepat menjadi terkesan oleh sikap Wingga yang makin lama makin membius jiwanya itu.
"Wingga, aku ingin kau tinggal bersama ku selamanya. Aku ingin kau menjadi milik ku." kata Valencia.
"Bukankah sekarang pun kau sudah memiliki diri ku, Valen?" sambil Wingga mengusap-usap rambut gadis yang duduk di pangkuannya itu.
"Aku ingin kau tidak melayani perempuan mana pun kecuali diri ku seorang. Maukah kau mengabulkan keinginan ku itu, Wing?" ucap Valencia.
"Bukankah sekarang aku hanya melayani diri mu seorang?" jawab Wingga dengan tutur kata dan bahasa yang lembut sekali.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください