"Lu yakin kalau Lu baik-baik saja?" Radit bertanya dari sisi lain bangku di belakang mobil untuk apa yang harus kujawab setelah sepuluh kali pertanyaan pagi itu.
Kali ini aku hanya menganggukkan kepala daripada mengucapkan kata-kata, "Gua baik-baik saja." Apa yang harus aku katakan? Bahwa aku tidak baik-baik saja, bahwa aku benar-benar seorang pengecut, atau bahwa aku sangat egois sehingga aku meletakkan segalanya pada Radit pagi itu ketika harus membuat keputusan.
Hanya itu yang bisa kulakukan untuk tidak melihat Viona di kursi mobilnya karena aku mempertimbangkan bahwa, pada saat itu, Radit sedang menunggu panggilan balik dari bibi buyut anak itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください