"Sialnya, iya," kataku sambil mendesah.
"Sangat ketat, sayang. Lu akan merasa sangat baik melilit penis gua."
Aku sudah tahu Bryan menuntut, bahkan ketika dialah yang akan disetubuhi, tapi nada suaranya yang berat saat dia menghujatku dengan omongan kotor membuatku bertanya-tanya apakah aku tidak boleh mempertimbangkan untuk mengajaknya menjemputku malam ini. Itu adalah pikiran koheren terakhir aku, karena saat lidah Bryan menyelinap di antara Bibir aku, dia mengenai sesuatu di dalam diri aku yang mengirimkan gelombang kejut ke seluruh tubuh aku.
"Astaga!"
Aku menundukkan kepalaku ke bahu Bryan dan mendengar dia terkekeh di telingaku. "Sekarang Lu tahu apa yang Lu lakukan pada gua," katanya lembut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください