webnovel

The Boss Who Marrying Enemy

[Alert!! Mature Content] Untuk memenuhi permintaan Ayahnya, Huang Yuuji menikah dengan pria yang diduga akan menjadi musuh di waktu mendatang. Walaupun Ayahnya tau jika pria itu mungkin akan menimbulkan krisis padanya, tapi dia tetap menerima. Entah apa alasannya Yuuji tidak mengerti. Yang dia tau, Dia akan menikahi Murakami Souji. Pria yang tiba-tiba datang menjadi temannya menghabiskan malam dan kemudian muncul sebagai calon suaminya. Intinya, dia kesal karena pria itu menjebaknya. Cuplikan Cerita : “Jadi tidak masalah jika pernikahanmu tanpa cinta sekalipun?” “Hm, tidak masalah.” Yuuji menoleh menatap Souji lekat dan tajam, “tapi walaupun begitu aku tidak suka apa yang sudah jadi milikku disentuh orang lain. Aku ini cukup teritorial, jadi kau harus bersiap.”

Sweet_Story · 都市
レビュー数が足りません
36 Chs

Part 11A - Flashback!

Satu tahun yang lalu~

Saat itu, Yuuji merasa sesuatu berjalan kearah yang aneh. Dia melihat jika interaksi Ayah dan Ibunya sedikit canggung. Ini tidak biasa. Dia menoleh pada Kakaknya. Shinji tidak merasa terganggu sama sekali. Dasar tidak peka! Dia justru makan sambil membuka ponselnya.

"Yuuji, makan yang banyak." ucap Ibunya sambil meletakkan daging pada mangkoknya. "Shinji, matikan ponselmu dulu."

"Iya, mami." jawab mereka bersamaan.

"Um, aku mendapatkan undangan gala dari Berson Group." ucap Li Zheng. Saat itu Li Zheng masih menjadi Presdir sedangkan Shinji wakilnya dan mulai persiapan penyerahan jabatan. Yuuji masih menjabat sebagai direktur.

Mereka sudah bekerjasama dengan Berson satu tahun sebelumnya saat Yuuji mulai magang sebagai Direktur. Li Zheng juga belum mengetahui Yu Long dan belum juga bekerja sama dengan mereka.

"Ya, Xiao Long mengabarkan berita itu padaku juga. Dia mengatakan acara itu adalah perayaan dalam rangka usia satu tahun anak kembar Yu Xian Ao."

"Walaupun hanya acara perayaan ulang tahun anaknya, pasti banyak pengusaha-pengusaha terkenal asia yang datang." komentar Shinji dengan nada santai tanpa menoleh. Dia sudah selesai makan dan mulai fokus pada ponsel lagi.

Anehnya, Yuuji menangkap gerakan Ayahnya yang tiba-tiba menatap Ibunya ketika Shinji berbicara seperti itu. Ibunya juga menunjukan reaksi yang aneh. Ada apa ini? pikirnya.

"Baiklah, kalau kalian sudah tau. Bagaimana jika kita pergi bersama sehari sebelumnya?" tanya Ayahnya.

"Aku akan menyusul di hari H bersama Hana. Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Kalian pergi duluan saja." saat itu, Hana menjadi sekertaris Shinji. Yuuji masih magang sehingga dia belum memerlukan sekertaris.

"Baiklah."

***

Perasaan Yuuji masih aneh sesampainya di China. Ada yang salah pada atmosfir di sekitarnya. Dia melihat langit begitu keluar dari bandara. Begitu tenang, tapi mengapa terasa dingin dan menakutkan? Seperti akan ada badai yang datang.

Sebuah mobil limosin datang di depan mereka. Itu adalah mobil yang disiapkan oleh Yu Xian Ao karena dia mengabarkan akan datang lebih awal.

Mobil itu melaju menuju gedung hotel bintang lima milik Berson Group. Mereka disambut oleh Xia Liu Wei. Pemilik acara sedang sibuk mempersiapkan acara. Sehingga hanya Liu Wei yang menyambut mereka.

Mereka mengikuti Liu Wei yang menunjukan ruangan mereka. Mereka naik ke lantai tiga, ruangan kamar inap memang ada di lantai tiga ke atas. Yu Xian Ao menyiapkan kamar mereka cukup dekat dengan ballroom yang ada di lantai dua. Kamar mereka bersebelahan, mereka juga mengecek ruangannya. Dan benar-benar ruangan yang mewah dan elegan.

Saat mereka keluar dan hendak menuju ballroon, tidak sengaja dia menabrak seseorang. Dia meminta maaf dan kembali mengikuti Liu Wei dan kedua orang tuanya.

Di belakang mereka, pria yang ditabrak tadi adalah Murakami Souji. Pria itu masuk ke ruangan yang berada tepat di ruangan milik Yuuji.

***

Yuuji bertemu dengan Yu Xian Ao. Pria itu memakai pakaian casual dan menggendong anak perempuannya. Sedangkan Yiu Fei yang menggendong anak laki-lakinya sedang memberi perintah pada bawahannya untuk masalah dekorasi.

"Selamat untuk perayaannya." sapa Yuuji.

"Terimakasih."

"Dia cantik sekali, boleh aku menggendongnya?" Yu Xian Ao menyerahkan anaknya, membiarkan Yuuji untuk menggendongnya. Kemudian, pria itu menghampiri Li Zheng dan Yui.

"Terimakasih sudah datang." samar-samar Yuuji mendengar sapaan Yu Xian Ao pada ayahnya. Dia berjalan mendekati Yiu Fei.

"Ada yang bisa aku bantu?" Yiu Fei tampak kaget saat anak perempuannya bersama wanita asing. Tapi dia dengan cepat menutupinya. Dia melirik Yu Xian Ao yang sedang mengobrol. Apa hubungan mereka?

Yuuji melihat kekhawatiran Yiu Fei kemudian berucap. "Aku rekan Yu Xian Ao. Sebelumnya kita pernah bertemu di pernikahan kalian." ucapnya.

"Ah.. begitu.. Lan Yiu Fei." kenalnya.

"Yuuji Huang."

"Sebenarnya sudah selesai, tinggal hari pelaksanaannya besok." suasana disekitar mereka menjadi canggung. Kemudian Yu Xian Ao menghampiri mereka. Pria itu nampak melihat mereka bergantian. Kedua wanita itu diam. Hanya suara bayi yang mengoceh.

Yu Xian Ao Tian tertawa kecil, "Jangan seperti ini, kalian terlihat seperti perang dingin. Mereka akan salah mengira jika aku sedang mempertemukan istri kedua pada istri pertama." guraunya.

"Yiu Fei bisa salah paham." ucap Yuuji sambil tertawa seraya menyerahkan Xian Nian -anak perempuan Xian Ao-

Disisi lain, didekat panggung yang ada di ballroom. Murakami Souji memperhatikan interaksi mereka. Dia sedang menyamar sebagai pelayan.

Yuuji kembali menghampiri orang tuanya. Belum sampai mendekat, Yuuji melihat ekspresi terkejut Ibunya saat melihat pintu masuk. Seorang pria yang tampak elegan dengan rambut pria panjang melalui pintu masuk menoleh dan melempar senyum.

Dia terlihat jelas seorang pria jepang. Siapa dia? Apakah ibunya mengenalinya. Pria itu menghilang melewati pintu. Dia melihat ayahnya. Ayahnya sedang mengobrol dengan orang yang dia kenal. Pasti bisnis. Pikirnya.

Yuuji diam di tempatnya. Dia tidak mendekat lagi. Dia masih melihat interaksi orang tuanya.

"Aku kembali ke kamar dulu. Aku sepertinya kurang enak badan." Yui mengatakan itu pada suaminya. Dia berjalan keluar. Yuuji mengikutinya. Tanpa sepengetahuan orang lain. Selain Murakami Souji yang sedang memperhatikan keluarga Yuuji.

"Pria itu memang memiliki hubungan dengan nyonya Huang. Sepertinya putri bungsu mereka mulai curiga." gumam Souji. Dia mulai menyelinap dan ikut mengendap mengikuti mereka.

Souji sudah mempelajari letak cctv hotel hingga dua hari, jadi walaupun dia mengikuti Yuuji dirinya tidak terekam CCTV.

Dari jauh Yuuji tampak lega saat Yui berjalan menuju ruangan mereka. Mungkin dia berpikir terlalu berlebihan. Tapi saat ibunya mengetu kamar tepat di depan ruangan kamar Ibunya. Dia berpikir ada yang salah!

Apalagi, pria yang dilihatnya tadi yang membukakan pintu. Pria itu tersenyum dan ibunya juga tersenyum. They are have an affair!! Yuuji shock! Dia memegang jantungnya.

Perasaan marah sedih dan kecewa bercampur dihatinya. Pergi ke tempat acak untuk menghilangkan frustasi di hatinya. Di sisi lain, Souji memotret Yui yang masuk ke ruangan pria. Dia lah orang yang mengirimi foto-foto pada Li Zheng mengenai affair istrinya dengan Presdir Murakami Enterprise. Murakami Shouyo.

Itulah alasan mengapa Li Zheng sedikit kaku dengan istrinya. Antara percaya pada istrinya atau anonim yang mengirimnya foto.

***

Li Zheng sedikit terkejut saat Ichijou berada di China. Pasalnya, dia memberi tugas untuk mengintai Shouyo. Jadi pria itu ada di China? Dia ingat istrinya meminta ijin untuk beristirahat di kamar.

"Dia ada diruangan mana?"

"3015." jawab Ichijou. Jantung Li Zheng berdetak kencang. Itu nomor ruangan didepannya. Dia bergegas menuju kamar mereka dan sambil terus berpikir positif jika istrinya memang benar-benar ada di kamar.

Saat dia membuka pintu. Kosong! Istrinya tidak ada dimanapun! Dia menatap ngeri nomor kamar 3015. berharap itu tidak benar! Dia duduk dikasur dan menghubungi istrinya. Tidak ada jawaban.

Dia mendapat pesan gambar. Dari anonim. Ada foto istrinya yang masuk ke kamar 3015. benar-benar! Li Zheng tersenyum miris. Dia keluar dari ruangan itu dan berusaha tidak menatap ruangan didepannya, kemudian mencari tempat untuk menenangkan diri.

"Keparat!" Umpatnya.

Ternyata..

Sweet_Storycreators' thoughts