-PoV Nayla-
Kami baru sampe di Kota Bandung. Aira bilang, istirahat di sini aja dulu. Dia kayaknya capek banget. Gue mah, nurut. Pakaian aja nggak kebawa sama sekali. Untung tadi sempet ambil tas, yang isinya segala yang penting.
Kita udah masuk ke dalam sebuah kamar hotel, yang biasa aja. Aira langsung merebahkan tubuh, dia seketika tidur. Dalam posisi terlelap seperti itu, gue masih bisa ngelihat dia kaya sedang dilanda kecemasan.
Aira basah keringat, dia bahkan menggigil, gemetar dan menggigau, tapi nggak jelas yang dia omongin itu apa.
"Ra, Ra, lo nggak apa-apa?" Gue nggak enak bangunin, tapi Aira ngigaunya sampe teriak-teriak gitu.
Aira nggak sadar juga, sampai gue tepuk-tepuk wajahnya. "Aira!!!"
Dia langsung terperanjat dan duduk. Napasnya ngos-ngosan, mukanya tegang, keringat masih bercucuran. Aira noleh dan langsung meluk gue.
"Nayla, gue takut. Dia hidup, dia masih hidup. Dia nyari kita, mau bunuh kita." Tubuh Aira gemeteran banget.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください