-POV Nayla-
Ha? Mana mungkin gue bakal bilang. Yang ada entar nambah masalah. Kan gue yang setuju buat motocopy, nggak boleh ngadu. Gue ketawa aja, dikit.
"Atau jangan-jangan kamu kembali bekerja di toko fotocopy itu?"
Lha, kok sampe ngira ke sana. Nggak dong.
"Nggak, Pak Reza. Saya di kantor, Nabastala. Saya dimintai bantuan, sebagai karyawan di sini, saya tidak mungkin menolak, sebab, pekerjaan saya lebih banyak free dari pada sibuknya."
Sok bijak emang cara ngejawab gue kan?
"Siapa yang memintamu melakukan ini semua?"
Plis, jangan mancing-mancing gitu dong, Baangg. Udah ah, diem aja.
"Nayla, kamu dengar saya?"
Kaget gue, si Bos tegang banget kedengarannya.
"Iya, Pak, saya dengar."
"Tolong katakan, siapa yang meminta kamu melakukan ini di saat jam istirahat. Ingat Nayla, kamu punya magh akut, jangan terlambat makan."
Perhatiannya itu lho, nggak ada tandingan.
"Iya, Pak. Sedikit lagi kok."
Dikit lagi apa? Ini aja masih belum kelar satu bundelan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください