-POV Nayla-
Duh, parah banget, kan gue mau ngancurin dia, kenapa jadi gue yang deg-degan gini. Emang parah banget ya, si bangke.
"Saya sudah membaik, Papa." Reza ngejawab pertanyaan bapaknya. Manusia monster. Uh, pengen gue tampol, kesel aja tiap kali liat dia ini.
"Apa yang menyebabkan kamu seperti ini?" Si Monster bertanya lagi. Gue dari sudut tempat berdiri ini, mantau dia terus.
"Saya tidak tahu, Pa. Mungkin karena kelelahan." Simple amat jawabnya.
"Papa sudah memerintahkan rumah sakit ini memberikan pelayanan yang terbaik untuk kamu. Sudah lupakan saja soal pekerjaan terlebih dahulu, fokus ke kesehatan kamu. Sementara kamu dirawat, perusahaan ditangani Arka terlebih dahulu."
Eh, apa? Arka? Mana bisa begitu. Aduh, gimana ini? Mau ngomong takut kena semprot. Duh, piye iki?
"Tidak masalah, Pa. Saya hanya butuh waktu sehari ini saja untuk istirahat."
Gue bersyukur Reza jawab begini, tapi juga kesian amat, demi Nabastala, dia sampe gini amat kerjanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください