-POV Reza-
Hah! Saya menghembuskan nafas berat sambil mengusap wajah, kemudian berpaling arah. Tidak ada gunanya. Ya. Papa dan Mama memang satu paket. Mereka memiliki goal hidup yang tak berbeda. Wajar saja ambisi ini membutakan mata hati kedua orangtua saya.
"Kalau begitu kamu istirahat saja ya. Apa kamu sudah makan? Nanti akan mama minta seseorang mengantarkan makanan ke dalam kamarmu."
Saya menggeleng, "Tidak perlu, Ma. Nanti kalau lapar saya bisa ambil sendiri."
Setelah itu, tidak lagi terdengar jawaban darinya. Langkah kaki mama mulai menjauh, dan saya baru menoleh saat pintu telah ditutup kembali.
Saya melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Nayla juga tidak balas menelpon atau mengirimkan pesan. Saya juga tidak ingin mengganggunya. Hingga tanpa sadar, mata ini terlelap dengan sendirinya.
***
***
Saya menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang makan. Perut saya terasa bergemuruh sekali. Subuh-subuh saya sudah mandi, dan kembali membersihkan diri.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください