Dia kembali tersenyum. "Saya akan mendapatkan dia bagaimanapun caranya."
Jari telunjukku terkacung ke udara. "Jangan menyerah, lelaki sejati gak akan menyerah sebelum yang diinginkannya dalam genggaman!" kataku memberi semangat.
Dia menganggukkan kepala mantap. "Saya tidak akan menyerah mendapatkannya." ujarnya
Aku mengangguk. "Harus begitu. Kalau bapak ditolak maka kejar terus sampai dapat. Sampai hatinya luluh," kataku.
Pak Adam mengangguk. "Dan kamu juga, jangan biarkan dirimu terus disakiti. Untuk apa bertahan jika tidak bahagia, Lana? Seperti katamu tadi, daripada terus bertengkar, lebih baik end. Banyak lelaki di luar sana yang jauh lebih baik dari suami kamu. Semangat!" Ia mengacungkan ibu jari ke udara. Aku pun mengangguk.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください