"Ih, bisa saja kamu ini, Mas." Clara tersipu malu karena mendapat pujian dari suaminya.
"Mas, terima kasih banyak kamu sudah menuruti apa yang aku inginkan. Apalagi martabak manis kesukaanku ini, kamu masih ingat merek serta belinya di mana, maafkan aku ya, Mas. Karena aku sangat suka martabak manis dari restoran langgananmu, jadinya kamu harus mengeluarkan banyak uang!"
Clara merasa tidak enak jika harus terus menerus merepotkan suaminya, dia tidak ingin kalau suaminya sampai merasa terbebani dengan kehadirannya.
Erlan mencoba untuk meraih wajah Clara dengan kedua tangannya, wajah yang sudah lama tidak dilihatnya, namun tentu saat ini wajah tersebut menjadi poin penting dalam hidupnya.
"Kamu itu penting bagi saya, apa pun akan saya lakukan demi kamu," kata Erlan pada Clara.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください