Hari itu adalah hari-hari paling buruk bagi Benny. Apalagi kalau bukan karena sikap Azhari? Selama hidupnya, ini adalah siksaan yang begitu berat, yang ia terima. Setelah mandi, ia juga harus menelan obat kuat yang disiapkan oleh Azhari. Ia juga dipaksa untuk melayani wanita itu. Beberapa kali ia sudah pingsan karena tidak kuat. Tapi tetap saja, Benny tidak bisa lama-lama karena wanita itu membangunkan sang suami dengan setrika panas yang ditempelkan ke punggung lelaki itu.
"Su-dah ... cu-kup ... aku mau ma-ti sa-ja." Ia tidak tahu sudah berapa lama harus melayani sang istri. Walaupun ia sambil berbaring, tubuhnya sakit semua. Disaat sekarat seperti itu, yang dibutuhkan adalah istirahat total. Tapi ia berkali-kali dapat peringatan, kalau sampai pingsan, ia akan menerima setrika panas. Entah itu di perut atau di punggungnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください