Masih di bawah bintang-bintang, Farisha melanjutkan jalannya di depan Usman. Ia mempercepat jalannya yang tinggal beberapa langkah lagi. Di bagian belakang ada pagar dari tanaman semangka. Tentu semangka di saat ini sedang berbuah. Namun saat ini buah tersebut masih terlalu muda. Sehingga mereka harus menunggu kalau mau makan buah itu.
"Andaikan semangka ini sudah matang, mungkin kita bisa menikmatinya. Duh, kita datangnya terlalu dini ... tapi kapan-kapan kita bisa ke sini untuk makan semangka, yah Man?" tutur Farisha, kembali memalingkan badannya ke belakang. Melihat Usman yang sudah berada di dekatnya.
"Iya, Tante ... mungkin kita bisa datang lagi kalau sudah matang. Tapi apa di kota nggak ada buah semangka? Ini juga malam-malam. Makan semangka, malah semakin dingin," balas Usman spontan. Kalau minuman jahe atau kopi, mungkin akan berbeda. Karena bisa membuat badan merasa lebih hangat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください