Sudah berhari-hari Bram mencari keberadaan Farisha dan Usman. Namun ia tidak juga bertemu dengan mereka. Bahkan ia sudah menghubungi Azhari. Namun ia tidak bisa menemukan apa yang ia cari-cari. Membuat pria itu frustasi karena ia merasa ada yang tidak beres.
"Huahhh! Kenapa Farisha bahkan tidak ada kabar lagi? Sebenarnya dia pergi ke mana, sih? Oh, aku lupa kalau dia sudah menikah. Tapi kan ini hanya pura-pura saja. Mengapa mereka perlu berbulan madu? Semoga Usman tidak melakukan apapun pada Farishaku. Tapi anak itu kan kayaknya nggak mungkin berkhianat padaku. Ah, kalaupun dia melihat Farisha mandi, nggak apa-apa kalau sedikit. Biarkan saja dia menikmatinya. Tapi aku yang akan menikahinya nanti. Tapi, ahh ... entah mengapa aku jadi bimbang seperti ini?" Karena kesal ia sampai membanting ponselnya. Ia tidak bisa menahan perasaan dirinya saat ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください