Farisha tidak memperdulikan orang itu lagi. Jika ia ladenin, tidak akan bisa menyelesaikan masalahnya. Lagipula sudah kebal dengan semua yang mereka katakan sejak dulu. Setiap orang ada yang suka dan ada yang tidak. Tinggal bagaimana cara pandang masing-masing orang. Tidak bisa seseorang memaksa agar menyikainya. Sikap yang harus dia ambil pun sudah sewajarnya dan tidak perlu menjadi sesuatu yang pantas untuk diperdebatkan.
"Ah, kalian semua juga tidak tahu apa yang aku alami dan rasakan. Tidak ada gunanya juga mengatakan ini. Biarkan kalian puas dengan persepsi yang kalian miliki. Kuharap semua orang di sini merasakan apa yang kurasakan saat ini."
Dalam kesendirian tanpa ada seorangpun di dalam swalayan, seorang wanita menatap sebuah foto di dalam ponselnya. Terlihat sosok wanita paruh baya sedang memeluk seorang gadis berusia belasan tahun. Linangan air mata membasahi pipi tanpa bisa ia bendung.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください