webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · ファンタジー
レビュー数が足りません
309 Chs

Rinkael Lanarath: Tiga Gerbang (2)

Pemandangan berubah. Benang-benang hablur kesadaran terurai menjadi gambaran yang kian lama kian jelas. Sensasi pertama yang ia rasakan adalah suara dentangan keras!

Lonceng di Menara Tiga terus bergema. Suaranya yang khas dengan gemanya yang panjang seakan terendap dan terhisap gudang peralatan perang, senjata, zirah, bahkan anak panah nan luas itu. Tanda akhir aktivitas malam. Ia mendesah puas lalu mematikan lilin di tangan kanannya.

Tepat sesuai perkiraannya.

Usai menepuki debu dan sarang laba-laba dari jubah seragamnya yang panjang, Ia menaiki tangga selasar menuju istal. Di luar dugaannya, koki masih menyediakan sepiring hidangan, roti, keju, dan seguci air baginya. Ia menunduk penuh terima kasih kepada koki tua itu yang dibalas anggukan dan senyum pria yang sudah setengah mabuk itu. Wander belum makan sedari siang, maka ia duduk menghadap hidangannya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください