webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · Fantasy
Not enough ratings
309 Chs

Rinkael Lanarath: Tiga Gerbang (1)

Tatapan matanya panik kala bertabrakan dengan Pangeran yang kejang-kejang. Matanya terbeliak. Darah berlelehan dari tujuh lubang di tubuhnya, dari sumpalan kain yang memerah dan membuih di mulutnya.

Barjan dengan cekatan membuka sumpalan mulutnya namun memasukkan tangannya untuk mengganjal rahang Pangeran sebelum terkena bahaya menggigit lidahnya sendiri.

"Bantu aku! Cepat!"

"Ada apa?"

"Aku salah menakar! Racunnya terlalu kuat! Ia akan mati kecuali... ambilkan penawar di sakuku!"

Wander panik. Ia merogohi saku Barjan. Ia menemukan kendi-kendi kecil beraneka warna. Ada yang hitam, hijau, dan biru.

"Buka yang biru, lalu masukkan ke mulutnya!" seru Barjan sambil memegangi mulut Pangeran agar tetap membuka. Ia menindih separuh badan Pangeran yang masih melejang-lejang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com