webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · ファンタジー
レビュー数が足りません
309 Chs

Bandang dan Blandang

Mereka telah keluar sambil membawa Pangeran melalui lubang di balik bak pemandian. Hening sejenak. Mereka mengawasi kepungan di sekeliling mereka yang masih belum bergerak. Hanya terdengar suara daras air. Yin Yuen menggelengkan kepalanya, artinya tidak ada musuh yang tersisa di luar Yalai.

Jie Bi Shinjin menatap ke dalam Yalai Bayourunaa sambil bergumam, "Airnya lebih deras yang kau duga."

Damian hanya menyeringai, "Ia tidak akan mati, Jie Bi Shinjin. Tenang saja." Lalu tanah di bawah mereka bergetar hebat, dentuman demi dentuman merebak di kaki bukit Yalai, disusul pancuran demi pancuran mata air yang menyembur.

"Airnya akan surut sebentar lagi."

Ia menunjuk ke gelombang air yang mulai mereda lewat lubang di dinding koridor.

Yin Yuen mengecup bibir Damian, "Perhitungan yang tepat, Sayangku."

Damian menyeringai buas, "Tentu saja, bidadariku."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください