Setelah jeda sejenak, Joachim melanjutkan, "Ibumu adalah orang yang cerdas. Sikapnya juga sopan dan lembut. Aku berharap dia bisa menikah dengan anakku karena aku ingin menawarkan masa depan yang cerah padanya. Aku kenal Roswell, kakekmu, sudah lama. Dan aku hafal benar dengan sifatnya yang keras. Aku bermaksud meminta anak perempuannya supaya Gaerdis bisa lebih santai dalam mengejar mimpinya. Tapi ternyata yang terjadi seperti itu." Joachim menghela napas panjang.
Apa yang kakek Skylar katakan ada benarnya. Meskipun ingatan Alexa pada sang kakek begitu samar, tapi dia masih ingat jelas hari di mana ibunya menangis karena dibentak habis-habisan. Bahkan bila ada kesempatan dan Alexa bisa bertemu dengan kakeknya sekarang, dia pasti menolak mentah-mentah. Takut adalah alasan utama.
"Tapi yang namanya takdir juga lucu. Siapa sangka kalau anak-anak mereka yang akan bersatu sebentar lagi." Pria tua itu tertawa lagi
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください