webnovel

Summons System In One Piece World ( Indonesia )

MC kita Noah Pemuda normal dari bumi transmigasi ke dunia One Piece dengan sistem summon!! "Madara Uchiha, Senju Hashirama, Kapten Gotei 13, hehe mereka akan menjadi bahawan ku untuk membentuk kekaisaran di dunia ini!!!" Perhatian : Saya tidak memiliki One Piece ataupun karakter didalamnya kecuali beberapa OC saya, dan Ini hanya fanfiksi untuk kepuasan saya. Terimakasih atas perhatiannya.

Xiao_Nai · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
69 Chs

SHURA

Sudah hampir 1 tahun Lana memakan Human Human Fruit: Shura, buah shura memiliki 12 jenis kemampuan dia sekarang telah membuka 2 dari 12 kemampuan.

- Shura Form (Penguasaan awal) : Berubah menjadi seorang Shura dan meningkatkan fisiknya secara drastis.

- Blood Control (Penguasaan awal) : Dapat mengontrol darah seseorang yang lebih lemah dari pengguna sesukanya.

Yang pertama tentu saja, berubah menjadi Shura, ini adalah kemampuan yang menjadikannya tipe Zoan. Ini meningkatkan kekuatan fisik secara drastis, dan kecepatan yang dapat menyaingi cahaya. Dan ini baru tahap awal, Fisik Lana belum bisa menahan kekuatan penuhnya, jangankan kekuatan penuh, setengah dari kekuatan penuh juga masih jauh darinya.

Yang kedua Blood Control, Kemampuan ini sangat unik dan mengerikan, Lana dapat mengontrol darah seseorang yang lebih lemah darinya, yang berarti dia bisa membunuh orang yang lebih lemah darinya secara instan.

Dan itulah kemampuan yang telah didapat Lana, masih banyak lagi, tapi itu masih belum dapat Lana lakukan, kekuatannya masih terlalu lemah untuk melakukan itu. Juga 2 kekuatan ini masih bisa ditingkatkan, sehingga meskipun hanya 2, kekuatan ini masih sangat mengerikan.

Lana mempraktikan 8 Inner Gate, dan sudah menguasai 6 Gate. Saat berubah menjadi Shura Noah yakin Lana akan lebih kuat dari itu.

Sekarang Noah, Lana, Amira dan Luna sedang berada di lapangan pelatihan sedangkan Alaya dan Lisa sedang Noah hukum agar mereka mengakrabkan diri satu sama lain setelah melihat hal yang terjadi kemarin. Untuk Hera dia sedang tertidur.

"Ayah! Aku yakin dapat mengalahkan mu sekarang!" Lana dengan bangga menyatakan, dia ingin memamerkan kekuatannya kepada adik dan kakaknya.

"Ahaha, benarkah? Aku penasaran tentang itu" Noah tertawa.

"Kakak! Kalahkan ayah! Aku akan membiarkanmu bermain dengan pipiku sepuasnya jika kamu menang!" Luna mendukung kakaknya dengan antusias, Sepertinya dia benar benar ingin melihat Noah Kalah hingga memberikan hadiah yang murah hati seperti itu.

"Benarkah !? Baiklah! Aku akan melakukan yang terbaik!" Lana bersemangat mendengar hadiah itu.

"Luna sayang, bagaimana dengan ku? Apakah kau akan membiarkan ayah bermain dengan pipimu jika ayah menang?" Noah berharap.

"Tidak! Aku tidak mau hmph!" Luna menolak dengan keras.

"Kenapa?! Itu tidak adil Huuuu, Luna menggertak ku" Noah menangis dan berguling guling ditanah seperti anak kecil.

"Itulah yang kau dapatkan karena sering menjahiliku Luna!" Luna menggembungkan pipinya.

"Huu, Baiklah, kalau begitu aku tidak akan membiarkan Lana mendapatkan pipimu" Noah menatap Lana dengan cemburu.

"Ayah, kamu sangat kekanak kanakan" Amira menggelengkan kepalanya menggelengkan kepalanya.

"Amira, kau juga tidak mendukungku?" Noah menatap Amira dengan tidak percaya.

"Aku akan berada pada pihak Lana hehe, adik ku yang manis pasti akan menang" Kata Amira dengan bercanda. Amira sekarang sudah dewasa, dia benar benar seperti masa mudanya Alaya.

"Lana, jangan salahkan aku" Noah tidak mau tahu lagi dan memandang Lana dengan gila.

"Ayah tunggu-," Lana merinding melihat tatapan ayahnya dan ingin memohon belas kasihan, tapi itu sudah terlambat.

Noah dan Lana sudah berpindah ke sebuah pulau kosong.

Noah mengubah ekspresi gilanya dan hanya menatap Lana dengan senyum. Noah berumur 29 tahun sekarang, dia memiliki janggut di mukanya, wajahnya juga semakin dewasa. Noah benar benar menunjukan Karismanya sebagai seorang raja.

"Lana bagaimana pelatihan mu?"

"Eh? Yah kurasa itu bagus ayah" Lana berkata dengan senyum. Noah menyuruh Itachi untuk melatih Lana dengan keras, tapi Lana tahu bahwa itu semua untuk dirinya sendiri, Lana benar benar menyayangi ayahnya.

"Lana, kau ingin pergi keluar?" Noah bertanya, selama waktu ini Noah tahu bahwa Lana sudah tidak sabar untuk pergi dan berpetualang, tapi Noah tidak mengizinkannya saat itu, sekarang dengan kekuatannya, Noah dapat yakin akan keselamatannya.

"Ya, aku ingin!" Lana dengan bersemangat menjawab, dia sudah menunggu ini.

"Ada syarat sebelum kamu bisa meninggalkan West Blue"

"Apa itu ayah?"

"Kau harus dapat menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang memuaskan"

"Pertanyaan?" Lana memastikan.

"ya, Pertanyaan pertama adalah, apakah kau bisa menghindari ini?" Noah muncul didepan Lana dan meninjunya.

Lana kehabisan kata kata dan sama sekali tidak bisa merespon.

BANG!

Lana menabrak dan menghancurkan banyak pohn sebelum berhenti.

"Ayah, bukan kah kau bilang pertanyaan?" Lana berjuang bangkit dari posisinya.

"Sepertinya kau tidak bisa melakukan itu" Noah menatap Lana dikejauhan.

"jadi ini adalah tesnya? Aku tidak akan menyerah!" Lana membuat bayangan dan melemparkan banyak Kunai dengan segel ke berbagai Arah.

Noah bergerak dan kembali muncul didepan Lana. Lana sudah siap dan langsung berpindah ke salah satu kunai, tetapi kemudian dia melihat Noah masih berada didepannya, Lana terus berpindah ke Kunai yang lain tapi hal yang sama terus terulang.

BANG!

Lana kembali terlempar jauh.

Lana membuka 5 Inner Gate dan bersiap untuk serangan Noah selanjutnya.

BANG!

Dia masih terpukul.

6 Inner Gate terbuka!

BANG!

Dia kembali terpukul.

Lana mencoba membalikan aliran darah ayahnya, tapi tidak terjadi apa apa, seolah olah Ayahnya kebal terhadap kekuatan itu.

Lana membuka Sharingannya untuk melihat gerakan Noah.

BANG!

Tapi dia sama sekali tidak bisa melihat apapun dan kembali terpukul.

Lana akhirnya memutuskan untuk menggunakan kemampuan buah iblisnya yang kedua dan Berubah menjadi Shura. Tinggi Lana sekarang bertambah menjadi 3 meter, Tangan kanannya memerah ada garis hitam melintang mengitari lengannya. Sebuah Tanduk muncul di sisi kanan kepalanya, Rambutnya menjadi Hitam memanjang hingga pundaknya. Sharingannya menjadi semakin merah dan dalam. Aura merah gelap pembunuhan mengelilinginya dan menghancurkan semua yang berada dijarak 10 meter darinya.

Itu adalah Domain nya, Domain Shura, Seorang Shura dapat menghancurkan apapun yang berada dalam Domainnya kapanpun dengan cepat. Dalam kasus sesuatu itu lebih lemah dari kekuatannya, jika tidak masih butuh waktu untuk menghancurkan itu.

Lana Hanya dapat merubah sedikit badannya karena penguasaannya masih sedikit.

Alasan Lana tidak menggunakan ini sejak awal adalah, karena dia tidak bisa mengendalikannya, dalam mode ini Lana hanya mempertahankan sedikit kesadarannya dan memiliki sedikit kontrol atas kekuatannya ini.

Saat pertama kali Lana berubah, Noah telah mengawasinya sehingga tidak terjadi kerusakan, Waktu itu Lana benar benar dalam keadaan tidak sadar sehingga dia sama sekali tidak bisa mengontrol kekuatannya. dalam Mode Shura, Lana benar benar menjadi seperti orang yang sama sekali berbeda, seorang dewa pembunuhan.

Noah mulai menyesali memberi Lana buah ini, kekuatan ini terlalu brutal untuk anak seusianya. Apalagi dia anaknya.

Noah bisa menghapus kekuatan ini, tapi ini terlalu tidak adil baginya, jadi Noah memberi Lana batasan untuk menggunakan sesedikit mungkin kekuatan buahnya.

Lana meluncur pergi cengan sangat cepat, ini sangat berbeda dengan sebelumnya, ini beratus ratus kali lebih cepat dari sebelumnya dan menyemai kecepatan cahaya. Lana melesat seperti sinar merah menuju Noah. Tangannya menghitam dan auranya semakin menjadi jadi, berat pukulan dapat membuat pulau kecil berantakan.

Hanya tetap saja, dihadapan Noah ini masih.

BANG!

Noah menghindar dan memukul Lana ke Tanah dengan keras hingga membuat retakan yang cukup besar. Lana tertanam ditanah dan perlahan kembali berubah kebentuk manusianya.

"Hanya ini? Kau ingin pergi keluar dengan ini?" Noah mengejek, Noah menggunakan Gaya kayu dan mengunci Lana disitu. Noah mendekati Lana dengan wajah serius.

"Ugh.. Ayah.. ini tidak adil!" Lana kelelahan dan mengeluh, dia benar benar tidak bisa menggerakan badannya setelah menggunakan kekuatan tadi..

"Tidak adil? Tidak adil apanya? Ayah bahkan tidak menggunakan 1% kekuatan ayah kau tahu" Noah melihat Lana dengan serius.

"Lana, dengarkan, Dunia Luar adalah tempat dimana ketidak adilan adalah hal yang paling wajar dan dapat ditemui dimanapun, Tidak ada tempat bagi orang lemah dan Naif"

"Tapi aku tidak! Aku tidak naif dan aku juga tidak lemah! Itu hanya kamu yang terlalu kuat" Lana mengeluh.

"Tidak, kau memang lemah, karena aku juga orang yang lemah" Noah menggelengkan kepalanya, Noah melepaskan Lana dari kayunya dan membiarkan dia duduk, Noah menyentuh kepala Lana dan mentap matanya.

"Dengarkan aku, tidak setiap hal terlihat seperti apa adanya, Aku mungkin terlihat kuat bagimu, tapi aku sebenarnya sangat lemah, Jika tidak ada ibumu disisiku aku tidak akan ada ditempatku sekarang, mungkin aku sudah menjadi gila karena semua hal yang aku lakukan"

"Aku tidak mengerti ayah, Kau begitu kuat, tidak mungkin kau lemah" Lana menggelengkan kepalanya, dia kebingungan.

"Tidak apa apa, nanti kau akan mengerti, jalani perlahan, kau akan menemui jawabannya.. Nah jika nanti kau bertemu Robin sampaikan salamku padanya, Aku merindukannya, huu Robin kecilku sudah dewasa" Noah kembali menjadi ayah konyol seperti sebelumnya.

"Eh? Tunggu kau mengijinkanku keluar? Tapi aku gagal dalam tes mu?"

"Ah? Kamu tidak menyadarinya? Aku memukulmu dua kali, dan kau menghindari pukulan pertamaku sehingga aku perlu memberikan pukulan kedua" Noah melihat Lana yang kebingungan.

Lana bingung dengan apa yang disampaikan ayahnya. Lana berada dalam keadaan setengah sadar dalam bentuk Shuranya.

"Jadi kamu tidak menyadarinya? Haruskah aku membatalkan ini?" Noah bertanya lagi.

"Aah tidak tidak, Kau tidak bisa melakukan itu, Ayah sudah berjanji, kau tidak bisa mengingkarinya" Lana menggeliat.

"Ya ya, tentu, kau boleh pergi, tapi kau harus memberi salam perpisahan yang tepat dengan ibu dan saudari saudari mu" Noah mengusap kepalanya.

"Ya, aku akan melakukannya"

"Tunggu bukan kah kau bilang 'pertanyaan pertama' ? Bukankah itu berarti ada test lain?" Lana bertanya dengan bingung.

"Kau benar benar segitunya ingin disiksa huh?" Noah mengetuk kepalanya.

"Ahaha tidak tidak, huu ini menyakitkan" Lana mungusap kepalanya.

"Sekarang ayo kembali, Saudarimu pasti Khawatir kau dipukuli oleh ku hahaha"

.

.

.

Pengen nyoba nyeritain perjalanannya Lana, hmm...

Xiao_Naicreators' thoughts