Seketika wajah Terry memerah mendengar ucapan Diego yang ada benarnya. Namun Terry berusaha untuk mengontrol hatinya untuk tidak terbawa ucapan Diego.
"Cukup Diego, kamu jangan membuat aku malu." ucap Terry dengan perasaan gugup kemudian berjalan masuk ke dalam Bandara untuk segera check-in.
Diego hanya tersenyum tidak merasa kecewa dengan sikap Terry yang apa adanya dan selalu jujur padanya.
"Semoga saja kamu secepatnya menikah dengan Lucken. Kasihan bayi kamu kalau lahir tanpa Lucken di samping kamu." ucap Diego dalam hati menatap Terry yang masuk ke dalam pesawat dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat kuat.
"Ada apa Diego? kenapa kamu masih menatap aku seperti itu?! apa wajahku terlihat aneh?" tanya Terry sambil mengkerutkan keningnya menatap Diego yang sudah duduk di sampingnya dengan tatapan masih tak berkedip.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください