"Karena dia menyayangi kita berdua karena itu dia cemas kalau kita melakukan kesalahan." ucap Alisha merasa tenang karena Terry tidak merasa tersinggung dengan sikap Lucken yang terlalu berlebihan.
"Ya sudah Alisha nanti kita lanjutkan bicara saat aku pulang. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku agar tidak terlalu lama di sini." ucap Terry kemudian menutup panggilan Alisha.
"Bagaimana? apakah Alisha marah padamu?" tanya Diego dengan wajah serius menatap wajah Terry yang terlihat suram.
"Alisa sama sekali tidak marah padaku Dia sangat mengerti siapa aku. Yang jadi masalah adalah Lucken, dia terlihat sangat marah bahkan sempat membanting pintu kamar. Untung saja Alisha tidak merasa curiga dengan sikap kemarahan Lucken yang terlalu berlebihan." ucap Terry sambil mengusap tengkuk lehernya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください