Tatapan mereka bertemu dan terkunci hanya dalam hitungan detik, sebelum Ilham berdeham dan membuat kesadaran Vianti kembali pulih.
"O-oh. Yang ini ya, Pak?"
Ilham mengangguk pelan. Berusaha tenang dengan situasi yang membuatnya sedikit tegang.
"Iya. Saya melihat ada sedikit kekeliruan di bagian paragraf ini."
"Maksudnya, desain yang kita buat kemarin itu material utamanya adalah kain katun. Kenapa sih, harus pakai katun? Karena, underware untuk wanita memerlukan bahan yang adem dan bisa menyerap lebih banyak keringat agar tidak lembap di bagian tertentu."
Ilham sedikit kehilangan fokus karena kancing baju milik Vianti terbuka. Lelaki itu menahan napas meski sesekali mencuri pandang ke arah belahan dada Vianti.
"Gimana, Pak? Sebenernya, pihak perusahaan pasti ngerti, kok. Apalagi wanita. Sebagai sesama wanita, saya sangat mengerti pakaian apa yang dibutuhkan oleh kita semua."
Ilham mengusap wajahnya kasar dan memundurkan tubuh sedikit menjauh dari Vianti.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください