"Aa mau Neng Sheila janji, kalau Neng Sheila nggak akan selingkuh dari Aa."
"Iya-iya. Aku janji nggak akan selingkuh dari kamu." Sheila menarik tangan Ilham dan menautkan jari kelingking mereka.
Dengan seperti ini, setidaknya hati Ilham menjadi lebih lega dan tenang. Walaupun ia tahu, semuanya akan semakin sulit untuk ia jalani.
Perasaan Ilham masih tetap mengatakan, kalau Boy memang memiliki perasaan lebih pada gadisnya. Semua itu terlihat dan kedua bola mata Boy yang selalu berbinar ketika menatap wajah Sheila, dan Ilham sangat tidak suka itu.
Bagi Ilham, jika ia sudah mencintai, ia akan terus memperjuangkan. Kecuali, jika Sheila memang benar-benar tak ingin lagi menjalani hidup bersamanya.
"Kok kamu diem aja?," tanya Sheila di tengah-tengah gemuruh angin malam yang mulai menerpa.
"Enggak, Neng," jawab Ilham singkat.
"Kamu masih cemburu dan ragu sama aku?."
"Enggak. Aa Ilham cuma nggak enak badan aja."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください