Sebagian besar tanaman obat yang dia butuhkan sangat langka, dan hanya tumbuh di tempat-tempat yang sangat berbahaya. Banyak binatang buas dan monster hidup disitu, dan tidak seorang pun bisa memasuki tempat-tempat semacam itu kecuali mereka setidaknya memiliki kemampuan bela diri atau kekuatan batin tingkat empat.
Inilah kenapa semua tanaman obat itu dijual dengan harga yang sangat mahal. Satu tanaman obat bisa dijual seharga puluhan ribu dolar.
Maka dari itu, tugas utamanya sekarang adalah mencari uang atau pergi mengumpulkan tanaman obat itu sendiri.
Walaupun bakatnya belum mencapai tingkat empat, Gu Xi Jiu punya kemampuan untuk berteleportasi sehingga dia masih bisa meloloskan diri pada saat-saat kritis.
Ketika sedang memikirkan rencananya, Gu Xi Jiu mendengar suara berisik di luar kamarnya sehingga dia segera menutup kotak kristal dan menyimpannya di tempat yang aman. Setelah itu, dia mengambil sebuah buku dan berbaring sambil membaca di tempat tidurnya.
Setelah beberapa saat, dia melihat ada beberapa gerakan di luar kamarnya. Suara lembut bisa didengar mengatakan, "Adik keenam, apa kamu ada di kamar?" Suara itu terdengar seperti suara Gu Tian Qing.
Para pelayan di luar telah diperintahkan oleh Gu Xi Jiu agar tidak mengizinkan siapapun masuk ke rumah tanpa seizinnya.
Karena itu, para pelayan menghentikan Gu Tian Qing dan Gu Tian Yi agar tidak masuk kamar dan memberi tahu bahwa nona mereka sedang tidak enak badan dan beristirahat di kamar. Kedua saudari itu meragukan penjelasan pelayan dan datang mengunjunginya.
Mereka memberikan beberapa alasan untuk masuk ke kamar tetapi tetap saja dihentikan oleh salah satu pelayan Gu Xi Jiu. Mereka makin curiga dan Gu Tian Yi bahkan berteriak, "Apakah nonamu tidak ada di kamar?" dan bersikeras masuk ke kamar.
Kedua saudari itu tidak lemah, apalagi sang pelayan tidak berani bertarung dengan dua bersaudari itu sehingga dalam waktu singkat mereka berhasil menerobos masuk ke dalam kamar.
Ketika mereka masuk, mereka terkejut melihat pemandangan di hadapan mereka.
Gu Xi Jiu sedang berbaring di tempat tidur, mengenakan piyamanya. Rambutnya terurai dan dia memegang buku di tangannya. Ketika dia melihat dua bersaudari itu memasuki kamarnya, Gu Xi Jiu berbicara dengan lembut tetapi matanya memandang setajam pisau, "Sudah larut malam, apa tujuan kalian berdua masuk ke kamarku? Apa kalian berencana untuk merampok atau membunuhku?"
Gu Tian Qing tidak pernah menyangka Gu Xi Jiu ada di dalam kamar. Dia tertegun sejenak dan menjawab dengan canggung, "Adik keenam, kami berdua mencemaskanmu. Kami takut para pelayan mengganggumu sehingga kami masuk ke kamar untuk memeriksa. Mengapa kamu tidak menanggapi?"
Gu Xi Jiu meletakkan bukunya dan berkata, "Aku sudah terbiasa dengan kehidupan yang tenang dan aku tidak mau diganggu. Apa salahnya itu?"
Gu Tian Qing tidak bisa menjawab apa-apa sementara Gu Tian Yi menyahut dengan gusar, "Kami sudah sangat berbaik hati mau datang mengunjungimu …."
"Terima kasih, tetapi aku tidak butuh kunjungan kalian." Gu Xi Jiu bicara lebih lembut, "Pelayan, kemarilah!"
Salah satu pelayan yang berdiri di luar masuk ke kamar dan menunggu perintah.
"Siapa yang melayani di luar kamar tadi? Tolong panggil orang itu agar datang kemari!"
Pelayan itu buru-buru keluar dan membawa masuk dua pelayan. Gu Xi Jiu berdiri dan menatap kedua pelayan yang berlutut di depannya, "Siapa majikan kalian?!"
Dua pelayan itu membungkuk dan menjawab, "Kami adalah pelayan Nona Xi Jiu dan dialah majikan kami."
Suara Gu Xi Jiu bahkan lebih dingin ketika dia berbicara kembali, "Karena kalian tahu kalau aku adalah nonamu, mengapa kalian tidak menghadang dua orang luar ini?"
Dua pelayan itu minta maaf berulang kali, "Ampuni kami, Nona. Kamu tahu kami telah melakukan kesalahan.'