webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

64. After Fire

"Kamu sudah sadar?"

Nadia mendengar suara seorang perempuan yang belum pernah ia dengar sebelumnya. Nadia yang baru saja membuka kedua matanya, itu melihat suasana sekitar dengan heran. Nampaknya, ia mengenali tempat ini.

Bau khas obat-obatan tercium dari sekitarnya. Suasana putih di sekitar. Tentu saja, Nadia sudah langsung bisa paham kalau dia berada di rumah sakit.

Nadia menengok ke arah perempuan yang ada di dekatnya. Perempuan inilah yang menyapanya tadi bukan? Perempuan ini memakai baju serba putih-putihnya.

Baju familiar untuk menyambut para pasien di rumah sakit seperti biasanya. Sama seperti yang dikenakan perempuan yang ada di hadapannya tersebut. Nadia juga langsung bisa menebak, jika ia mungkin adalah seorang perawat di sini.

Perempuan itu melingkarkan tensi tekanan darah di lengan Nadia. Kemudian, ia memompa untuk mengetahui berapa tensi Nadia. Benar, apa tebakannya. Nadia masih diam belum menyapanya karena masih merasa sangat lemas.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください