Fauzan menghentikan motornya. Setelah ia sudah sampai di depan kos Nadia, ia mematikan mesin motornya. Setelah itu, ia turun dari motornya. Ia memperhatikan sekitar di area depan kos Nadia.
Fauzan melihat jam tangannya. Masih setengah tujuh pagi. Ia yakin kalau Nadia pasti belum berangkat. Fauzan lalu kembali memasukkan ponselnya ke dalam sakunya.
Fauzan tidak menghubungi Nadia. Menurutnya percuma saja. Karena dihubungi pun Nadia juga tidak menanggapinya. Nadia tidak membalas pesannya. Ia juga tidak mengangkat panggilan dari Fauzan. Jadi, Fauzan pikir ia akan mengejutkan Nadia saja dengan sudah berdiri di sini pagi ini.
Fauzan akan mulai mengetuk pintu kos Nadia saja. Karena dipikirnya, jika hanya berdiri di sini, Nadia pasti tidak tahu. Fauzan berjalan mendekat ke arah kos Nadia. Di sana, ia berjalan mendekat dan akan mulai mengetuk pintu kos Nadia.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください