webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

321. Same Rumors

"Apa yang kamu lakukan?! Cepatlah berangkat sekarang juga!" pinta Sherly pada Fauzan.

Fauzan yang mendengar kalimat perintah dari Sherly, justru malah bingung. Tidak segera merespon apa yang menjadi perintah Sherly untuknya. Ia kemudian melihat ke arah Sherly.

"Apa, itu bukan suatu kecurangan? Yang diperintah kan kita berdua?" tanya Fauzan.

"Tadi kan kita sudah mengerjakannya bersama. Sekrany hanya tinggal laporan. Kalau hanya laporan, menurutku satu orang saja sudah cukup," jelas Sherly pada Fauzan.

"Tapi, kakimu kan sedang sakit?" tanya Fauzan pada Sherly. Sheely melihat ke arah kakinya.

"Ah, tidak. Ini bukan apa-apa. Ini hanya sekedar terkilir. Tidak ada hubungannya dengan ini semua," kata Sherly lagi.

"Jadi, sekarang apa lagi yang kamu tunggu? Cepatlah jemput Nadia sekarang juga!" kata Sherly lagi. Fauzan yang melihat ke arah Sherly tidak segera merespon Sherly. Ia masih hanya melihat ke arah Sherly dengan tatapan sendunya. Membuat Fauzan merasa bersalah juga.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください