webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

322. Looking Nadia

Fauzan memelankan motornya. Ia kemudian menghentikan motornya di depan kosan Nadia. Di sana, ia segera mematikan motornya. Kemudian, Fauzan melepaskan helmnya. Setelah itu, dia turun dari motornya.

Fauzan memang memutuskan. Untuk pergi ke kosan Nadia saja. Hanya itu cara yang bisa dilakukannya untuk bisa menjelaskan pada Nadia. Bahwa, sebenarnya dirinya memang sedang tidak sengaja tidak membawa ponselnya untuk bekerja.

Saat itu, ia melihat sekitar kos Nadia dari luar. Kedengarannya sepi. Lalu, Fauzan melihat ke dela Nadia dari bawah bawah.

Aneh? Kenapa jendela dalam kamar Nadia kelihatannya gelap? Fauzan mengira-ngira, apa Nadia sudah tidur? Fauzan lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya. Di sana, ia melihat waktu yang tertera.

Padahal, di jam tangan Fauzan, masih menunjukkan pukul setengah delapan malam. Tidak mungkin jika Nadia tidur semalam ini? Pikirnya. Kenapa Nadia bisa tidak menyalakan lampunya?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com