webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

216. Revealed

Nadia turun dari angkutan umum setelah ia memberikan uang kepada pak sopir. Setelah itu, Nadia melihat pak sopir angkutan umum itu pergi. Nadia melihat ke arah depan.

Di sana, dia memperhatikan bangunan yang ada di depan. Berada di seberang jalan raya. Itulah bangunan tempat yang dituju Nadia.

Nadia melihat, bangunan yang di depannya itu, lumayan besar. Di dalam bangunan sana, ada Fauzan yang sebentar lagi akan keluar. Tentu saja, Nadia sedang berada di depan perusahaan tempat Fauzan.

Nadia mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya. Kemudian, ia mencari kontan nama Fauzan. Di layar ponselnya, ia menggeser kursor warna hijau dari ponselnya. Kemudian, Nadia menempelkan ponsel di telinganya.

Nadia menunggu nada sambung dari panggilan yang ia lakukan. Sekian beberapa detik kemudian, terdengar dari sana, nada sambungnya terpotong karena ada yang mengangkat panggilannya.

"Halo?" Suara Fauzan dari dalam ponselnya. Nadia tersenyum sumringah mendengar suara Fauzan itu.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください