webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

136. Suddenly Angry

"Iya.. Iya Bu," kata Nadia pada ibunya melalui ponsel.

"Iya, Bu. Aku tahu. Mungkin satu Minggu ke depan, aku baru pulang Bu. Ini juga masih mau mengurus sisa administrasi, bu," kata Nadia lagi.

Nadia ada di tempat latihan Fauzan saat ini. Ia sedang menerima panggilan dari ibunya. Nadia sekarang berdiri agak jauh dari Fauzan yang sedang duduk di bangku favorit mereka. Saat ini, Fauzan sedang memperhatikannya.

"Iya, Bu. Aku tutup dulu ya," ujar Nadia.

Kemudian, ia menjauhkan ponsel dari telinganya. Setelah itu, Nadia melihat layar ponselnya yang sudah seperti biasa. Ibunya sudah memutus panggilannya.

Nadia lalu melihat-lihat ponselnya dengan sambil berjalan ke arah Fauzan. Fauzan melihatnya dengan raut wajah heran. Nadia terus melihat ponselnya dengan sambil berjalan.

"Dari ibu?" tanya Fauzan untuk memastikan. Karena tadi Nadia menerima panggilan dari ibunya dengan menjauhi Fauzan, sehingga Fauzan tadi tidak begitu mendengarnya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください