webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 都市
レビュー数が足りません
372 Chs

132. Nadia's Parents

"Kamu ada di mana?" tanya Fauzan dengan sedikit bernada panik.

"Aku masih di kos," jawab Nadia.

"Aku akan menjemput kalian semua, ya," ujar Fauzan.

"Tidak usah," tolak Nadia dengan nada tenang.

"Aku dan orang tuaku akan ke sana," jawab Nadia.

"Aduh, mana bisa aku menunggu kalian semua santai di sini?" ungkap Fauzan dsngan masih panik dan bingung sendirian.

"Sudahlah. Santai saja. Aku juga bilang pada ayah dan ibu akan jalan-jalan sekalian. Jadi, kamu fokus saja melatih judoka juniormu. Jadi, nanti begitu kamu selesai, tepat saat aku dan orang tuaku ke tempatmu," kata Nadia lagi.

"Tunggu, Nadia. Aku merasa tidak enak. Bukannya seharusnya orang tuamu datang besok?" tanya Fauzan lagi.

"Ya. Aku tidak tahu tadi tiba-tiba saja mereka datang. Aku juga baru tahu kalau mobil ayahku ada di depan kosku," jawab Nadia.

"Astaga. Aku sama sekali tidak menyiapkan apa-apa," kata Fauzan.

"Memangnya kamu mau menyiapkan apa?" Nadia justru balik bertanya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください