webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · SF
レビュー数が足りません
314 Chs

Satu Gagasan

Ryan melangkah santai memasuki ruang kokpit. Di sana sudah ada Dharma, Hyker, Quinn, Fraya, dan Guntur. Tidak terlihat si Pical dan Oryza di ruangan itu, tapi mungkin saja mereka sedang ada kepentingan di ruangan lainnya.

"Malam, guys," sapa Ryan pada semua orang. Lalu, menahan tawa saat menatap pada sang kapten.

Sepertinya, dalam tiga tahun belakangan ini sang kapten tidak memerhatikan wajahnya sendiri. Jenggot dan kumis tumbuh lebat menyatu dengan cambang, seolah tidak terurus saja, pikir Ryan. Padahal, dia punya istri yang senantiasa menemaninya di kamar.

"Yan," sapa beberapa orang di sana.

"Lagi bahas apa nih?" tanya Ryan, lalu meletakkan gelas di atas salah satu dashboard di dekatnya. Cairan hijau kental itu masih tersisa setengah dari ketinggian gelas itu sendiri. "Serius amat kayaknya."

"Masih soal yang sama," ujar Hyker seraya memain-mainkan benda panjang sejengkal mirip pulpen di tangannya itu. "Agar kita tidak terjebak menunggu kematian saja dua tahun ke depan."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください