Yudha yang diincar sama suruhannya Syn ternyata masih berbincang-bincang dengan Nabilah
Yudha :"Hallo, aku Yudha" *Mengulurkan tangan
Nabilah :"Nabilah" *Menerima uluran tangan Yudha
Pebri :"Aku Pebri"
Nabilah :"Aku Nabilah"
Yudha :"Ngomong-ngomong kamu pacarnya Madun??"
Nabilah :"Nggakk bukan"
Yudha :"Ohh, kirain."
Nabilah :"Bukan, aku cuma temennya aja"
Madun :"Iya bener,"
Yudha :"Maaf ya.."
Madun :"Ok...so!! woles aja mamen!! Ohh iya ngomong-ngomong tadi ada orang yang nyariin kamu!"
Yudha :"Aku?? siapa?"
Madun :"Gak tau, dan yang mencarimu itu 3 orang"
Yudha :"3 Orang?? siapa yaa?"
Nabilah :"Mereka sepertinya ada kepentingan deh sama kamu"
Yudha :"Kepentingan apa? perasaan aku gak ada kepentingan atau masalah yang penting deh"
Madun :"Ohh iya dari 3 orang itu ada 1 orang wanita yang cantik"
Pebri :"Tunggu!! ciri-ciri wanitanya gimana?"
Madun :"Dia cantik tapi sepertinya dia itu tomboy"
Pebri :"Tomboy ya??"
Yudha :"Kenapa Peb?"
Pebri :"Entahlah, tapi waktu aku pergi untuk membeli makanan sepertinya aku sempat melihat mereka bertiga dijalan!!"
Madun :"Benarkah??"
Yudha :"Seperti apa mereka?"
Pebri :"Entahlah, mungkin aku salah orang,"
Madun :"Yang bener!!"
Pebri :"Yaa aku juga gak tau ciri-ciri fisik mereka, siapa tau itu orang lain!!"
Yudha :"Sudahlah, cepat atau lambat mereka pasti menemukanku."
Pebri :"Tapi Yud kau harus hati-hati dengan mereka, kita tidak tau apa yang diinginkan mereka darimu"
Madun :"Yah, Pebri benar, meskipun aku tidak suka padamu, tapi kau telah peduli dengan Doni"
Yudha :"Sudahlah, aku hanya tidak ingin ada permusuhan lagi diantara kita"
Pebri :"Iya lagi pula tidak baik kalo kita terus bermusuhan sementara ada musuh yang harus kita semua taklukan."
Madun :"Kau benar" :)
Yudha :"Dan sepertinya juga Syn bukan manusia biasa!!"
Madun :"Maksudnya?? dia itu siluman."
Pebri :"Ya, bisa jadi, tidak, tapi pokoknya di dalam diri Syn itu ada sesuatu yang tidak masuk akal.. "
Madun :"Aku masih belum ngerti??" *Bingung
Pebri :"Susah untuk dijelaskan, tapi dengan sesuatu itu dia bisa membunuh siapa saja yang ia kehendaki atau pun yang tidak dikehendakinya"
Madun :"Sehebat itu kah?"
Pebri :"Ya, tapi kau jangan khawatir, Yudha juga punya sesuatu didalam dirinya yang hampir sama dengan Syn, dan...."
Yudha :"Sudahlah Peb, jangan diteruskan, aku tidak ingin membahasnya."
Pebri :"Baiklah, maaf"
Yudha :"Ya sudah lupakan, lebih baik sekarang kita mencari 3 orang itu, siapa tau ada sesuatu yang penting yang mau dibicarakan mereka"
Madun :"Kau benar,"
Pebri :"Ya baiklah"
Nabilah :"Aku boleh ikut??"
Madun :"Jangan!!! lebih baik kau disini sambil menunggu keadaan Doni, dan juga kakakmu"
Nabilah : :( "Yaah, baiklah"
Madun :"Jangan cemberut gitu dong, ntar cantiknya ilang lagi!!"
Nabilah :" :) "
Madun :"Nah gitu dong, harus tetap Keep Smile :) "
Nabilah :"Iya-iya"
Madun :"Yaudah yuk kita cari mereka"
Yudha :"Memangnya mereka tadi pergi ke arah mana?"
Madun :"Tadi aku lihat sih ke dalam rumah sakit!"
Pebri :"Rumah sakit?? mau ngapain mereka kesana?"
Yudha :"Jangan-jangan Doni??"
Madun :"Celaka,,"
Pebri :"Tapi itu tidak mungkin!! yang mereka incar kan Yudha bukan Doni, ngapain mereka kesana?"
Madun :"Mungkin mereka gunakan Doni sebagai umpan agar Yudha datang kepada mereka, tanpa harus susah payah mencari!"
Pebri :"Perkataanmu benar, sekarang apa Yud?"
Yudha :"Kita harus segera ke ruangan Doni"
Madun :"Baiklah ayoo."
Mereka berempat pergi secepat mungkin ke ruangan tempat Doni dirawat, namun setelah sampai disana
Madun :"Assalamu'alaikum" *Menarik nafas karena capek
Ibu Doni :"Wa'alaikumsalam nak Madun, Yudha, Pebri, dan??" *Melihat Nabilah
Nabilah :"Nabilah tan"
Ibu Doni :"Nabilah. Ada apa kalian kesini berisik sekali?"
Madun :"Maaf Bu, tapi apa tadi ada yang datang kesini??"
Ibu Doni :"Iya memang ada!"
Madun :"Berapa orang bu?"
Ibu Doni :"3 Orang dan 1 Cewe, sepertinya agak tomboy"
Madun :"Tidak salah lagi."
Ibu Doni :"Emangnya kenapa nak Madun?"
Madun :"Apa yang mereka katakan bu?"
Ibu Doni :"Mereka hanya bilang kalau mereka temannya Doni dan prihatin dengan keadaan Doni"
Madun :"Cuma itu saja bu?"
Ibu Doni :"Iya"
Pebri :"Aneh!!"
Yudha :"Apa sebenarnya yang mereka cari??"
Nabilah :"Aku jadi takut.."
Madun :"Sudahlah lebih baik kamu kembali saja ke ruang kakakmu, kasihan dia pasti sendirian!!"
Nabilah :"Kamu benar, baiklah daah"
Nabilah kembali ke ruangan dimana kakaknya dirawat, namun, dia terkejut mendapati kakaknya sudah berlimpahan darah, sontak Nabilah pun berteriak dengan keras
Yudha :"Ha?"
Madun :"Bilah," *Berlari ke sumber suara
Yudha, Madun, dan Pebri langsung menuju ke ruang rawat kakaknya Nabilah
Madun :"Nabilah ada apa?"
Nabilah : *Terus menangis sambil memeluk Madun
Yudha : *Melihat ke arah kakaknya Nabilah yang sedang terbaring "Asstaghfirullah"
Pebri :"Tega sekali"
Dokter dan Suster pun langsung menuju tempat kejadian, dan sempat kaget, karena pasiennya dibunuh dengan cara yang mengenaskan
Nabilah :" :'( aku hanya punya kakakku, lalu aku harus gimana kak tanpa kakak?" *Menangis dengan sangat kencang
Madun :"Hey berhenti menangis, itu tidak akan membuktikan siapa yang membunuh kakakmu."
Nabilah : *Terus menangis
Karena kesal Madun pun langsung mencium Nabilah, sontak Nabilah pun berhenti menangis, setelah itu Madun melepaskan ciumannya
Pebri :"Heyy, kenapa kau lakukan itu!!"
Madun :"Biar dia berhenti menangis"
Yudha :"Kau ini!!! cari kesempatan dalam kesempitan"
Nabilah : *Diam
Pebri :"Bil kamu tidak apa-apa kan?"
Nabilah : *Mengangguk
Madun :"Sudahlah jangan menangis terus, nanti kakakmu tidak akan tenang disananya, nahh gitu dong kan cantik kalo kamu gak nangis!"
Nabilah :"Dun!"
Madun :"Iya??"
Nabilah :"Kenapa?"
Madun :"Kenapa apanya?"
Nabilah :"Kenapa kamu cium akuuu??" *Marah
Madun : *Dalam hati "Celaka!!"
Nabilah :"Madunnn!!"
Madun :"Aku hanya ingin membuatmu berhenti menangis,, itu saja!! gak ada maksud yang lain kok!!"
Nabilah :"Tapi nggak gitu juga kan!!"
Yudha :"Sudah-sudah kalian jangan bertengkar lagi,"
Pebri :"Iya nihh, kalian ini berisik sekali,, dalam keadaan duka seperti ini masih saja bertengkar"
Nabilah :"Kakak" *Kembali menangis
Madun :"Yaahh, nangis lagi!! mau aku cium lagi??" *Ngeledek
Nabilah :"Nggaaakkk!"
Secara misterius, kakaknya Nabilah dibunuh dengan cara yang mengenaskan dan sampai saat ini tidak ada yang tahu siapa yang membunuh kakaknya Nabilah?
Bersambung….
------------------------------------------------------------------------------------------------------------