webnovel

UKS

" Kenapa hari ini banyak sekali yang tumbang? Anak beasiswa semua? " Tanya dokter sekolah itu kepada Griss sambil memegang plester demam di tangan nya

" Owh.." Griss mengangguk dengan kebingungan sambil menatap dokter tersebut, dan rasa penasaran dalam diri nya timbul, Griss membuka tirai pembatas antara ranjang satu dengan yang lain nya dan mendapati jika Violin berada di sana terbaring lemas , pucat. Segera Griss berdiri dan menarik tirai satu lagi dengan kuat dan melihat Kriss juga terbaring di sana.

" Ah… dengan gejala yang sama.., tangan mereka semua gemetar?" Tanya dokter itu pada Griss.. yang sama sekali tidak tahu apapun mengenai kedokteran

" Kenapa bertanya kepada ku? Aku bukan pasien nya"

" Tapi kau kan wali dari wanita itu…" Dokter itu menunjuk Irene sambil mendatangi nya, ia memeriksa tensi darah Irene dan detak jantung nya. Dokter tersebut menatap dalam ke Griss dengan raut tanpa ekspresi.., tangan nya mulai bergerak sambil menggunakan stetoskop kea rah dada Griss.

Mata Griss bergerak mengikuti tangan dokter tersebut, dan dengan hening ia hanya memandang alat itu menyentuh dada nya dan membiarkan dokter tersebut memeriksa nya, walaupun ia sadar jika diri nya bukan seorang pasien, namun pesona dokter tersebut membuat nya hanya memandang kebingungan dengan yang di lakukan dokter tersebut, kenapa dokter ini terlihat seperti psyco? Kenapa jantung ku menjadi begitu cepat ketika ia semakin dekat dengan ku? Why?

" Terdektesi.. " Jawab dokter tersebut sambil mendongkakan kepala nya keatas, dan menempelkan kepala nya di dada Griss.

Griss menelan ludah nya dalam, ketika kepala dokter tersebut menyentuh dada nya, ia hanya bisa terdiam tanpa perlawanan, dan jantung nya semakin berdetak cepat.., kenapa jantung ini berdetak sangat cepat? Aku tidak suka dengan lelaki… tapi kenapa jantung ini berdetak tak karuan? Detak jantung nya berdetak cepat karena ketakutan.. namun di salah artikan oleh diri nya sendiri

" Tanpa alat ini pun.. aku sudah bisa mendengarkan detak jantung mu yang cepat"

" hah?" Griss masih membiarkan dokter itu menempel di dada nya

" Jatuh cinta…, kau sedang jatuh cinta?" Tanya dokter tersebut

" Cinta? Dengan siapa?"

" Tentu saja anak itu…"

Terang sekali.., kenapa tiba-tiba aku merasa terang sekali? Apa aku tertidur tadi?dan aku di mana sekarang? Coba aku ingat-ingat apa yang terjadi, bukan kah terakhir aku sedang makan bersama Griss? Irene membuka mata nya perlahan.., dan mendapati jika dokter tersebut dan Griss sedang bermesraan, kepala dokter tersebut menempel mesra di dada Griss. Apa yang barusan aku lihat? Mulut Irene langsung terbuka perlahan…, lebih baik aku pura-pura tidak lihat.. aku tidak melihat nya. Irene segera memejamkan mata nya dengan sangat erat, aku tidak melihat nya..

" Suara detak jantung seperti itu sangat indah…aku suka sekali mendengar nya " Dokter tersebut langsung mengangkat kepala nya " kau tau siapa gadis itu?" Tanya dokter tersebut

" Indah?" Tanya Griss penasaran.. apakah yang ia tanya kan dan dokter itu memiliki maksud yang sama

" Jangan pura-pura tidur.. bukalah mata Irene" Dokter tersebut memukul lengan Irene dengan kuat

" Auwh…Kenapa kau tahu kalau aku pura-pura tidur?" Irene langsung mendudukan tubuh nya di ranjang " Aku hanya tidak ingin menganggu kemesraan kalian berdua"

" Kau kenal dia dok?" Tanya Griss terkejut

" Siapa yang tidak mengenali nya.. dia kan anak yang sedang tenar di sekolah" Dok itu duduk sambil menyesap kopi hangat di kursi nya " Sudah sifat nya dari kecil…"

" Aku telah mengenal dokter ini dari kecil" Irene menunjuk dokter Rain

Dok Rain mendekati Griss dan mengelus dada dan punggung Griss berkali-kali .. membuat Griss mengeluarkan keringat dingin " Wah.. dada mu dan punggung mu sangat bagus.., kau tidak perlu setakut itu pada ku…., aku hanya ingin mengingatkan mu…" Dokter tersebut mendekati leher Griss dan berhenti tepat di leher belakang Griss " Dia tidak mudah untuk di taklukan.." Dok tersebut membisikan kata-kata ke telinga Griss dan diakhiri dengan tiupan angin kecil dari bibir nya, membuat Griss bulu kuduk nya meremang

" hahahaha… kau sangat lucu nak" Dokter sebut menepuk pundak Griss dan berjalan ke meja nya..