"Sssttt … jangan keras-keras, nanti anaknya denger," Vanessa langsung saja menukas untuk menanggapi reaksi Indra yang nampak terkejut.
"Eh, iya … lha aku kan kaget, kenapa kamu langsung ngomongin dia serius gitu tanpa cerita apa-apa." Si pemuda pun tak mau disalahkan.
"Makanya, ini mau ngomong," seperti adat kebiasaan kedua sahabat itu, hal apa pun yang dibicarakan pastilah akan bisa jadi sebuah bahan pertengkaran.
"Hmmm … aku mendengarkan." Dan seperti kebiasaan sebelumnya, pastilah Indra yang akan mengalah lebih dulu.
"Kamu tahu enggak, kalau Widya itu gadis pingitan?" tak mau memperpanjang perdebatan dengan bicara memutar-mutar, si gadis pun langsung saja bicara pada inti permasalahan.
"Oh, sebenernya nggak tahu, tapi sempat menduga juga. Dia orang keraton, kan? Nggak heran juga, sih …" mendengar hal itu, Indra malah seperti tidak terkejut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください