Dalam plot selanjutnya, hanya diceritakan bahwa Mikako benar-benar menemukan keberadaan tentara musuh alien, dan bertempur dengan armada musuh bukanlah intinya.
Intinya, setelah menerima pesan dari Mikako delapan tahun kemudian, dan Mikako yang bertempur dengan musuh delapan tahun lalu, pemikiran kedua orang itu saat ini seolah menjangkau ruang dan waktu.
Di panel Manga, melalui gambar, kamu bisa tahu saat ini. Keduanya memikirkan hal yang sama.
[Pesan dari Mikako hanya dua, selebihnya hanya kebisingan. Tapi hanya dengan ini, seperti keajaiban bagiku. Hei, Mikako, apa kamu tahu ....] Noboru Tareo.
[Apa kamu tahu, Noboru, ada banyak hal yang aku rindukan. Namun d sini tidak ada. Seperti ....] Mikako Nagamine.
[Seperti awan musim panas dan hujan yang dingin, aroma angin musim gugur ....] Noboru Tareo.
[Suara hujan yang turun, kelembutan tanah musim semi, kedamaian di toko tengah malam ....] Mikako Nagamine.
[Seperti angin yang dingin di sekitar sekolah ....] Noboru Tareo.
[Seperti bau penghapus papan tulis ....] Mikako Nagamine.
[Seperti suara truk yang lewat tengah malam ....] Noboru Tareo.
[Seperti bau jalanan saat hujan .... Noboru, hal seperti itulah ..., yang selalu aku ingin ....] Mikako Nagamine.
[Yang selalu aku .... Ingin lewati bersama Mikako.] Noboru Tareo.
Keduanya telah dipisahkan selamat delapan tahun, dan selama jarak tak terujung diantara mereka, Mikako terus bertarung dengan musuh.
Saat tiga dari empat robot alien itu hancur, Mikako melangkah maju menghadapi kapal perang musuh.
Mikako hanya bisa bertarung sampai mati, di saat terakhir, Mikako masih memikirkan Noboru.
[Noboru, kita sangat, sangat, sangat jauh terpisah ...] Mikako Nagamine.
[Tapi mungkin pemikiran dapat mengatasi waktu dan jarak ... Jika hal seperti terjadi hanya sesaat, apa yang akan kupikirkan, dan apa yang akan Mikako pikirkan?] Noboru Tareo.
[Mungkin ada satu hal yang sama kita pikirkan.] Mikako Nagamine.
Gambar selanjutnya adalah suara kedua orang itu.
[Aku ada di sini.] Noboru.
[Aku ada di sini.] Mikako.
Itu disertai dengan gambar Mikako menghancurkan kapal musuh tetapi Mecha yang dikendarainya kehilangan energi dan hanyut ke kedalaman alam semesta.
Pada saat itu, Mikako dan Noboru memiliki pemikiran yang sama.
Kemudian, ceritanya berakhir di sini.
Melihat keseluruhan cerita, Shiori kembali menangis.
Kenapa mereka berdua tidak bersama?
Apakah Sakura-sensei begitu kejam hingga tidak membiarkan mereka berdua berakhir dengan bahagia?
Itulah yang ada dalam pikiran Shiori setelah menyelesaikan membaca Voices of a Distant Star.
Melihat Shiori yang menangis didepannya, Atsuhiro tidak berdaya. Dia hanya berdiri dan mengambil tisu dan menyerahkannya kepada Shiori.
Shiori mengambilnya dengan agresif seolah dia benar-benar tidak menyukai Atsuhiro.
Sekali lagi, Atsuhiro hanya mengangkat bahu.
---
Setelah menenangkan dirinya sendiri, Shiori dengan cepat meminta maaf kepada Atsuhiro dengan wajah malu.
Shiori berpikir bahwa dia terlalu impulsif karena terbawa emosi setelah membaca Voices of a Distant Star tadi.
"Jadi bagaimana menurutmu, Shiori-san?" Tanya Atsuhiro dengan senyum diwajahnya.
Dia sama sekali tidak mempermasalahkan perilaku Shiori tadi karena itu bisa dibilang normal.
"Kamu masih ingin bertanya padahal kamu sudah melihat kalau aku menangis didepan matamu!?!?"
Ingin Shiori berkata seperti itu sambil menamparnya, tapi tentu saja dia tidak akan melakukan sesuatu seperti itu dan hanya menjawab dengan jujur.
"Sakura-sensei, meskipun aku telah mengatakan ini berkali-kali, aku masih ingin berkata bahwa kamu benar-benar luar biasa."
Shiori sedang dalam mood yang cukup buruk sekarang, dia sekarang mengerti kenapa para penggemar Atsuhiro sangat membencinya.
Karena saat para penggemar berharap bahwa protagonis pria dan wanita dalam cerita Atsuhiro berakhir dengan bahagia, tetapi Atsuhiro malah menampar wajah mereka dengan cara menulis ending yang menyedihkan.
Kadang-kadang Shiori mengecek Twitter Atsuhiro dan melihat beberapa komentar hate yang mengeluh kepada Atsuhiro.
Saat Shiori sedang berpikir, dia tiba-tiba mendengar Atsuhiro mengatakan sesuatu.
---
Melihat Shiori yang terlihat sedang berpikir didepannya, Atsuhiro bertanya sesuatu yang cukup mengganggu pikirannya.
"Shiori-san, karena kamu telah berkecimpung di dunia perkomikan, apa kamu tahu cara mendirikan sebuah studio?"
Atsuhiro ingin mendirikan sebuah studio anime yang bertujuan untuk memproduksi anime-animenya sendiri, namun dia tidak tahu caranya.
Diperkirakan, dengan uang yang dia miliki sekarang, pasti akan cukup membuat studio sendiri dengan bantuan beberapa staf yang cukup profesional dalam membuat Anime.
Bahkan, jika dananya kurang, Atsuhiro masih memiliki pemasukan dari Manga 5 Centimeters Per Second yang masih cukup populer di semua kalangan.
Atsuhiro sendiri berpikir untuk membuat animasi dari Voices of a Distant Star daripada Manga-nya. Karena jika hanya dengan Manga, potensi maksimal Voices of a Distant Star akan sedikit berkurang.
Kunci utama dalam Voices of a Distant Star adalah monolog batin kedua protagonis.
Mendengar ini, Shiori tiba-tiba terkejut sebelum berkata, "Apa Sakura-sensei ingin mendirikan sebuah studio?"
Atsuhiro tidak menyembunyikannya dan menjawab, "Mm ... Aku ingin mendirikan sebuah studio."
Mendengar ini, Shiori terdiam dan memikirkan sesuatu di kepalanya untuk beberapa saat.
Melihat Shiori yang berpikir, Atsuhiro tidak mengganggunya dan meminum minuman dingin didepannya yang tadi dia siapkan saat Shiori tenggelam dalam cerita.
(A/n: iri bet w ma ni MC, bisa minum makan sesukanya. Lah author lagi puasa, wkwkwk)
"Sakura-sensei, dari pada membuat studio dari awal yang cukup menyusahkan, kenapa tidak membeli saja?" Kata Shiori setelah beberapa saat berpikir.
Shiori berpikir bahwa lebih mudah untuk membeli sebuah saham perusahaan yang bangkrut daripada membuat studio baru.
Terlebih lagi, jika Atsuhiro ikut serta dalam pembuatan anime itu, dengan bakat menggambarnya yang seperti monster pasti akan sangat mengurangi dana pembuatan anime itu.
Tidak hanya mengurangi dana produksi, kualitas gambar animasinya pasti akan sangat fantastis.
Mendengar saran yang Shiori katakan, Atsuhiro menepuk dahinya dengan senyum kecut diwajahnya.
"Kenapa aku tidak memikirkan itu." Kata Atsuhiro.
Karena Atsuhiro sedikit terlalu mengandalkan sistem, dia secara tidak sadar merasa bahwa dia harus mendirikan sebuah studio sendiri dan memulai produksi anime yang ada di sistem.
"Kalau begitu, Shiori-san, apa aku bisa menyerahkan urusan ini kepadamu?" Kata Atsuhiro dengan tatapan meminta tolong.
"Eh!? Aku?" Mendengar Atsuhiro meminta bantuan dirinya, Shiro tentu saja terkejut.
"Iya. Karena aku tidak terlalu pandai bernegosiasi. Jadi, apa Shiori-san bisa membantuku?" Kata Atsuhiro.
Apa yang dikatakan oleh Atsuhiro benar, karena Shiori telah lama terjun dalam dunia bisnis, dia pasti lebih mahir bernegosiasi daripada Atsuhiro.
Memikirkannya sebentar, Shiori akhirnya berkata, "Baiklah, tapi jangan lupa jika aku membutuhkan bantuan, kamu harus membantuku, Sakura-sensei."
"Tentu saja, kamu bisa meminta bantuanku, Shiori-san." Atsuhiro menjawab dengan senyum.
Dengan itu, Manga Voices of a Distant Star tidak jadi diterbitkan. Karena Atsuhiro bilang pada Shiori bahwa dia ingin membuat Voices of a Distant Star versi anime baru dia rilis. Dan Shiori sendiri juga tidak terlalu keberatan dengan itu.
Kemudian, mereka berdua melanjutkan percakapan tentang perusahaan selama beberapa jam sebelum Shiori kembali kerumahnya.
❑❑❑❑❑❑❑❑❑❑❑❑❑
wkwkwk kebanyakan BS di chapter ini, tapi nggak papa lah.
setidaknya ada dialog tentang Atsuhiro pengin buat studio animenya sendiri.
jangan lupa Review dan comment!! biar author tambah semangat nulis chapter selanjutnya!!!
mungkin ini chapter terakhir yang bakal author update buat hari ini.
Vote! Review! Comment! tambahkan ke Library kalian untuk membuat author semangat nulis chapter selanjutnya!!