Begitu selesai dengan sarapan pagi ini, Lucio bergegas keluar pondok dan mengenakan sepatu yang terbuat dari kulit khusus untuk bepergian. Ketika pria itu mengambil langkah pertamanya, langkah pria itu seketika terhenti begitu suara Cleo terdengar cukup nyaring. Sembari mengerutkan kening, Lucio berbalik ke arah Cleo. Perempuan muda itu kemudian bergerak mendekat lalu memasang senyum menyebalkan seperti bisanya.
Lucio mengerutkan kening, "Ada apa? Mengapa kamu memanggilku seperti itu?" Sebenarnya, Lucio tidak cukup heran ketika melihat tingkah Cleo sekarang. Lucio sudah bisa menduga apa yang hendak istrinya itu sampaikan saat melihatnya hendak keluar.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください