Jujur saja, setelah semua yang terjadi termasuk pengajuan mengejutkan Lucio, sungguh, Cloe sama sekali Tidka bisa memejamkan mata malam ini. Yang dia lakukan sejak memasuki satu-satunya kamar yang ada di pondok tuan pengintai. Bagaimana Cloe bisa merapatkan kedua mata bila yang terbayang hanya wajah Lucio—tidak hanya itu—tetapi lebih kepada ciuman panas Lucio.
Kendati Cloe telah berusaha untuk menunjukkan ketenangan dirinya saat perjamuan makan malam sederhana mereka berlangsung, tetapi tetap saja Cloe bisa memungkiri bahwa Lucio sungguh membuatnya gila. Oh, Tuhan, bagaimana mungkin dirinya bisa berakhir seperti ini, dia saat dia merasa harus memutuskan hubungan dengan pria itu, pikir Cloe.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください