webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · ファンタジー
レビュー数が足りません
377 Chs

CH.5 Malaikat Dan Kota Ferizia

Normal POV

Lucifer yang kini duduk di singgasananya dengan istrinya yang duduk di sebelah kanannya, diam dan kebosanan. Semua itu sebenarnya karena suatu hal yang sebenarnya tidak akan dipikirkannya. Kedatangannya di dunia ini langsung disambut oleh tiga entitas yang mengenalnya, tetapi dia tidak kenal.

"Ne~ sayang, haruskah kita hanya begini saja? Aku bosan…."

"Mau bagaimana lagi, malaikat-malaikat itu sudah memperingatkan kita."

*flashback on*

Setelah Lucifer dan keluarganya selesai makan, tiba-tiba ada tiga orang, tidak, lebih tepatnya tiga malaikat yang datang dan menghadap Lucifer. Tidak akan mengira hal seperti ini akan terjadi, spontan saja Lucifer terkejut dan terdiam melihat situasi yang dihadapinya.

"Lucifer! Berani-beraninya kau kembali kemari!"

"Ya! Apa kau ingin menghancurkan dunia ini kembali? Padahal dunia ini sudah tenang selama beberapa saat."

"Aku tidak tahu apa yang kalian katakan, dan aku juga tidak ingin menghancurkan dunia ini. Lagipula siapa kalian tiba-tiba masuk kemari tanpa izin dariku!?"

Ketenangan saat makan hancur tepat saat itu juga. Lucifer tidak mengingat siapa mereka dan kenapa mereka sampai marah-marah kepadanya. Yang diketahui olehnya dari dunia ini hanyalah apa yang baru saja ditemuinya, tetapi memori lamanya tidak didapatinya.

"Engkau bahkan melupakan kami! Jangan bohong! 160 tahun lalu kau mencoba untuk menhancurkan kita bertiga. Untung saja ada Kami sehingga kami tertolong. Dasar kau pembuat onar!"

"Sumpah aku tidak tahu apa-apa."

"Sayang, mereka berkata benar. Alasan aku mencarimu di Terra karena Kami membuangmu ke Terra."

Marie yang berbicara pelan di samping Lucifer menjelaskan apa yang terjadi. Di dalam benak Lucifer, dia harus mengetahui semua yang dia lupakan selama 3000 tahun ini secepatnya karena sudah terlalu banyak kejadian yang Lucifer tidak bisa pahami.

"Hmm, aku mengerti, tetapi siapa mereka?"

"Mereka adalah temanmu. Namun itu dulu, lebih tepatnya 3000 tahun yang lalu. Pertemananmu hanya sampai 2000 tahun lalu."

"Apa? Bagaimana bisa!?"

"Mereka bertiga adalah Mikhaela, Gabriieala, dan Rafielasia. Mereka bertiga juga malaikat seperti dirimu."

"Ternyata mereka bertiga malaikat ya…."

Lucifer hening sejenak untuk memikirkan bagaimana harus menangani mereka. Bisa saja dia mengunakan kekuatan untuk menghajar mereka, tetapi Lucifer yang adalah Guirusia Sin yang baru saja sampai di dunia ini tanpa ada pengetahuan tentang dunia ini beserta isinya.

"Baiklah Mikhaela, Gabriieala, dan Rafielasia. Aku mengakui bahwa aku memang membuat masalah 160 tahun lalu, tetapi hal itu tidak akan terjadi kembali, aku berjanji."

"Aku tidak bisa menjamin kata-katamu Lucifer."

"Aku serius! Jika kalian masih tidak percaya, berikan aku syarat agar kalian percaya."

"…."

Tiga malaikat itu terhening sejenak dilanjutkan dengan diskusi kecil. Mereka merasa ada yang berbeda dengan Lucifer karena sikapnya begitu menurut. Merasa ada kesempatan untuk memberikan Lucifer kesempatan sekali lagi, akhirnya mereka sepakati saja hal ini.

"Baiklah, kami akan percaya padamu. Syarat yang akann kuberikan adalah bahwa kamu tidak boleh sama sekali datang ke surga untuk alasan apapun."

"…baiklah jika itu maumu, aku dapat sanggupi syarat itu."

"Bagus. Kalau begitu kami bertiga akan pergi. Ingat janjimu Lucifer."

"Ya…."

Sekejap ketiga malaikat itu menghilang tanpa jejak apapun. Mereka meninggalkan keluarga Lucifer dalam keheningan untuk beberapa saat, sebelum Lucifer dan keluarganya melanjutkan makan tanpa satu nada pun keluar dari mulutnya, Marie, atau anak-anaknya.

*flashback off*

"Jadi apa yang akan kita lakukan? Tidak mungkinkan kita hanya berdiam diri di sini hanya duduk di tahta tanpa pekerjaan apapun?"

"Ya… bagaimana ya? Itu yang biasa kita lakukan. Memang ada hal lain yang ingin sayang lakukan?"

Lucifer POV

Masa hanya itu saja yang biasa kita lakukan? Membosankan! Aku tidak tahu apa kebiasaan Lucifer yang dulu. Kalau aku berpikir, rasanya Lucifer yang dulu itu orang yang membosankan dan serakah, ya walaupun aku hampir sama sih, tetapi aku tidak serakah.

"Ya aku tidak tahu harus melakukan apa juga. Ngomong-ngomong dikota ini ada perpustakaan tidak?"

"Hmm… ada sih, memangnya apa yang ingin sayang lakukan? Jangan bilang ingin membaca lagi!?"

"Kurasa begitu. Daripada diam di sini dan tidak melakukan apapun, lebih baik aku membaca buku. Lagipula aku masih belum tahu banyak tentang dunia ini."

Sebagai kutu buku juga orang yang rasa ingin tahunya besar, membaca buku yang menyimpan banyak informasi jadi kesukaan bagiku. Itu kenapa aku waktu berada di perpustakaan yang ada di gedung Dark Society, aku bisa bertahan lama di sana.

"Ya… aku tidak membantah hal itu sih. Namun sayang bilang bahwa kamu tidak tahu banyak tentang dunia ini? Jangan bilang kamu kehilangan memori lamamu dan lupa segalanya?"

"Em… bisa dikatakan begitu…."

"Hah~ pantas saja kamu tidak tahu mereka. Kukira kamu hanya kehilangan sebagian memori, ternyata semua memorimu terhapus ya…."

Kami beranjak dari singgasana dan mulai berjalan keluar. Sesaat sebelum kami meninggalkan istana, anak-anak juga Christina menemui kami.

"Papa dan mama, mau ke mana?"

"Ah Lastia, Amareth, Reprice juga Christina ya? Kami akan pergi ke perpustakaan, memangnya kenapa?"

Ah iya aku lupa bilang ya nama ketiga anakku adalah Reprice, Amareth, dan Lastia, urut dari yang tertua sampai yang termuda.

"Ah tidak apa-apa, hanya saja mau pamit keluar."

"Keluar? Mau ke mana kalian?"

"Kami mau melakukan quest sehingga kami bisa menaikkan level kami papa. Ini akan menyenangkan."

"Tidak, ini membosankan, aku sudah kuat."

Mereka bertiga memiliki kemampuan yang juga mengambarkan sifat mereka masing-masing. Lastia yang mempunyai nafsu tinggi, Amareth yang mudah emosi dan tipe serangannya termasuk membabi buta, dan Reprice yang terkuat mempunyai sifat yang dingin dan sombong.

"Ah baiklah. Selamat tinggal."

"Mereka tumbuh menjadi sehat. Aku ingat mereka selalu sendirian tanpamu selama 160 tahun. Memang singkat, tetapi mereka kehilangan ayah mereka sendiri itu sudah menjadi siksaan untuk mereka. Walaupun mereka sedih tidak bisa bersamamu, tetapi mereka tetap tegar."

"Begitu ya.. sampai segitunya mereka. Aku jadi tidak ingin meninggalkan mereka lagi."

"Baguslah kalau begitu."

Normal POV

Sekarang mereka berdua sudah di luar istana, tetapi masih di dalam kota. Mereka tentu ingat akan profesi mereka yang sebagai raja dan ratu, makanya mereka mengganti pakaian mereka agar tidak dikenali oleh warga untuk mengurangi keributan.

Sebenarnya di dalam istana juga ada perpustakaan, tetapi sangat terbatas, sehingga Lucifer lebih memilih untuk mencari buku tentang dunia ini di perpustakaan kota. Setiap kota pasti memiliki satu perpustakaan yang melengkapinya. Di dunia ini cukup banyak buku, tetapi jarang ada yang membaca, bisa dibilang karena warganya terhitung sebagai NPC yang pasif jika di dalam game.

"Jadi perpustakaan itu di mana? Aku sangat penasaran informasi apa yang bisa kudapat."

"Pasti sayang akan mendapat banyak informasi penting, jadi sabarlah."

"Baiklah kalau begitu."

Lucifer yang tidak bisa mengontrol rasa penasarannya akan dunia ini. Walaupun dia termasuk orang yang hidup di panti asuhan, dia tetap saja sangat pintar karena dia sering membaca banyak buku, hal itulah yang membuat mereka yaitu Lucifer dan Jurai bisa mengembangkan Guirusia.co sampai semaju sekarang ini.

Setelah beberapa saat, mereka akhirnya sampai di perpustakaan. Bentuk perpustakaan itu sedikit aneh karena bangunannya membentuk huruf T.

"Jadi ini ya perpustakaannya. Apa namanya, Tsuchiryoku? Kok terkesan seperti nama Jepang ya?"

"Itu karena kamu yang menamainya."

"Waw, aku tidak menyangka bahwa aku yang menamainya."

"Daripada kelamaan di sini, bagaimana kalau kita langsung masuk saja sehingga tidak membuang waktu?"

"Ide yang bagus. Ayo!"

Mereka berdua masuk ke dalam bangunan tersebut. Setelah mereka masuk, Lucifer yang melihat isi dari perpustakaan itu terkagum. Jika dibandingkan dengan perpustakaan yang ada di organisasi Dark Society, yang ada di organisasi itu hanyalah secuil dari bangunan ini. Jika dihitung, bangunan Tsuchiryoku 15 kali lipat besarnya dari perpustakaan Dark Society.

"Ini sangat luar biasa! Aku tidak menyangka bahwa besarnya akan seperti ini."

"Aku tahu kamu sangat semangat sayang, tetapi ingat kita sedang berada di perpustakaan, kecilkan suaramu."

"Ah maafkan aku. Aku terlalu terkagum dengan perpustakaan ini. Mungkin bagi orang biasa apalagi yang malas membaca, hal ini membosankan, tetapi bagi kutu buku sepertiku, hal ini adalah surga. Aku akan segera mencari buku."

Marie yang melihat tingkah suaminya hanya bisa geleng kepala. Lucifer yang langsung mencari buku di semua rak, menemukan banyak buku bagus, tetapi dia menemukan beberaoa diantaranya adalah buku yang penting. Buku yang Lucifer anggap penting adalah, Book Of Life, The Creator Of Demonirya, Secret Of Ferizia, dan Whole Demonirya. Buku-buku itulah yang menjadi prioritas untuk dibaca.

Setelah beberapa saat, Lucifer mencari tempat duduk dengan membawa banyak buku ditangannya. Separah apa pun kutu buku yang pernah ada, Lucifer takkan tertandingi dengan jumlah buku yang dibacanya. Tanpa dia menunggu lebih lama, Lucifer langsung membaca buku yang sudah diambilnya.

Setelah beberapa jam sampai matahari mulai terbenam, Lucifer menghentikan penelusuran pada buku-buku yang dibacanya. Lucifer yang telah membaca buku-buku itu lumayan mendapat informasi. Selain dia mendapat informasi tentang dunia ini, dia juga mendapat informasi tentang cara pengontrolan mana, mana dunia, dan sihir. Dia merasa bahwa waktu yang digunakan untuk mencari informasi ini efektif.

Lucifer beserta Marie kembali ke istana setelah mereka selesai. Karena waktu cukup menunjukan sudah malam, mereka bergegas dengan mengunakan sayap mereka. Saat mereka mengeluarkan sayap mereka, secara spontan warga yang ada di dekat mereka sadar bahwa kedua orang ini bukanlah sembarang orang melainkan raja dan ratu mereka. Tidak ingin membuang waktu, mereka langsung meninggalkan para warganya.

"Fyuh~ aku kira kita akan membuang waktu lebih lama lagi karena para warga itu."

"Ya lebih baik kita meminimalkan pertemuan kita dengan para warga."

"Aku setuju denganmu."

Lucifer bukannya tidak senang karena tindakan warganya itu, hanya saja dirinya masih belum terbiasa dikejar-kejar banyak orang.

"Sebaiknya kita menambah kecepatan kita, aku yakin anak-anak kita sudah menunggu kedatangan kita."

"Ya, ayo!"

Dalam sekejap mereka hilang karena kecepatan terbang mereka melebihi sebuah sport car. Lucifer dan Marie terbang dalam kecepatan 300 km/jam, tidak normal bukan? Mereka sampai di istana mereka dengan cukup cepat. Namun secepat apapun mereka, mereka terlambat.

"Papa! Mama! Ke mana saja kalian pergi!? Aku sudah lapar tahu!"

"Huh, menunggu memang membuang waktu!"

"Sudahlah kalian berdua, papa dan mama pasti punya alasan. Daripada berlama-lama lagi ayo kita makan."

"Selamat makan."

Mereka semua memang sudah lapar, jadi kecepatan makan mereka lebih cepat dari biasanya.

"Jadi bagaimana tadi Christina?"

"Kakak menanyakan hal tadi ya? Ya tidak terlalu buruk, kami berhasil menghabisi 1 Boss."

"Hah Boss!? Bagaimana bisa!?"

Lucifer cukup kaget akan hal ini. Bagaimana tidak? Mereka hanya berempat mampu menghabisi Boss yang seharusnya membutuhkan 30 orang lebih. Seberapa kuat mereka berempat!?

"Ehm.. jika papa menanyakan hal itu, tanyalah tante Christina."

"Christina apa yang terjadi?"

"Emm bisa dibilang aku kelebihan mengunakaan kekuatanku."

"Memang kamu melakukan apa!?"

"Aku menggunakan skill <<Endless Calamity Sky>>."

'Masih belum memungkinan untuk menghabisi Boss itu. Mari kita lihat statusnya.'

"Christina izikan aku melihat statusmu. <<Appraisal>>."

................

Nama: Christina Grim

Ras: Manusia

Gender: Perempuan

Umur: 14 tahun

Pekerjaan: Witchcraft/ Priest

Level: 185

HP: 26964

MP: 37736

STR: 389

AGI: 546

VIT: 743

INT: 745

DEX: 567

LUK: 872

Skill: Aurora Heal, Mega Heal, Area Heal, Endless Calamity Sky, Dark Fire, Summon Tamed Beast…

Title: God Creator's Sister

................

"… apa-apaan ini? Bagaimana bisa dalam sekejap kamu memiliki status seperti ini?"

"Yah bagaimana ya? Mereka bertiga membantuku sampai seperti ini. Aku memilih tipe mage balancer, antara penyerang yaitu Witchcraft, dan penyembuh, Priest."

"Aku tahu itu. Memang Boss apa yang kalian habisi selama seharian ini hingga bisa seperti ini?"

"Kami melakukan misi yang menghabisi Boss level 496 yaitu Light And Darkness Dragon. Mengenai equipment, kami mendapatkan staff yang bisa dipakainya, Darkness and Light Staff+10 [Unique]. Staff itu kami dapatkan dari item drop Boss yang kami lawan."

"… terserah kalianlah, tetapi kalian tidak kenapa-kenapa kan?"

"Ya papa."

"Huh kalau saja tidak ada aku maka semuanya akan mati disitu."

"Aku merasa senang bisa mengamuk dan menghabisi monster itu."

"Mungkin lain kali aku harus ikut kalian untuk berpetualang."