webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · ファンタジー
レビュー数が足りません
377 Chs

CH.17 Kebenaran Terungkap

Sekolah tempat Shin belajar adalah sekolah kami berdua juga. Sekolah kami bernama Tensai, Tensai Koukou. Sekolah di mana semuanya berjalan dengan normal, kelihatannya. Sudahlah, hal ini tidak penting.

"Di mana kah Shin?" aku menanyakan pertanyaan yang mungkin jawabannya diketahui oleh semua orang.

"Sekarang jam istirahat, jadi dia pasti ada di… kantin mungkin?" Jurai terlihat ragu-ragu dalam menjawab.

Sekarang sudah jam setengah 1, jam istirahat selesai 5 menit lagi, kurasa aku akan membuat Shin melewati jam pelajaran setelah ini.

Ngomong-ngomong ini kah rasanya Shin setiap kali dia membawa mobil mahal ke sekolah? Semua mata tertuju kepada kami. Apa yang terjadi? Tentu saja itu yang mereka pikirkan.

"Ahh, kita terlalu banyak menarik perhatian kakak."

"Benar juga, sebaiknya kita cari saja langsung. Hindari bertemu orang yang familiar dengan kita supaya percakapan tidak perlu tidak terjadi."

"Dimengerti kak."

Langsung saja kami berdua berjalan masuk ketika menggunakan jas. Sebenarnya kami mau menggunakan kacamata untuk mengurangi orang mengenal kita, tetapi tidak usah lah.

Tentu saja beberapa orang mengenal kita, dan karena kekuatanku yang tidak ada akalnya ini terlalu luar biasa, apa yang ada di pikiran dan apa yang mereka ucapkan bisa aku ketahui. Ahh, menyebalkan.

"Shin!" Jurai ternyata melihat di mana Shin berada.

"Ah kalian sudah datang." Shin terlihat sungguh tenang menghadapi apa yang sedang terjadi di depan matanya.

Tentu saja hal seperti bangkit dari kematian yang Jurai alami adalah hal yang memungkinkan, tetapi memang sulit dipercaya.

"Wahh, kalian sungguh menarik perhatian seluruh orang. Lihat sekelilingmu."

Benar apa yang Shin katakan, semua mata benar-benar tidak bisa kabur dari melihat apa yang terjadi. Tentu mereka berkata ke mana saja kami berdua ini menghilang. Tapi semua itu kehendak merek ingin berkata apa pun. Aku tidak bisa melarang.

"Jadi bisa jelaskan apa yang terjadi pada kalian terlebih dahulu? Ke mana saja kau pergi Sin, dan bagaimana kau bisa hidup kembali Jurai?" Shin mulai sedikit emosi bahwa kita tidak ada kabar jelasnya.

"Maaf-maaf, akan aku jelaskan untuk diriku sendiri dan Jurai." aku menengahi supaya tidak terjadi keributan di antara kita.

"Tapi sebelum itu bisakah kita berpindah tempat terlebih dahulu? Kita sudah terlalu banyak menarik perhatian, aku tidak suka ini." Jurai mengatakan fakta yang perlu diperhatikan juga.

"Baiklah, ikut denganku." Shin menunjukkan jalan untukku.

Kami berdua mengikuti Shin yang menunjukan di mana kita bisa berbicara dengan leluasa. Tetapi ada hal yang menganjal untukku, ada seorang perempuan yang dari tadi mengikuti kita dan mengendong seorang bayi. Itu cukup menarik perhatianku.

"Masuklah, kita akan bahas di sini." Shin menunjukkan sebuah ruangan yang tidak asing untukku. Apalagi selain ruangan kepala sekolah.

"Ohh Shin-dono?" ternyata ada kepala sekolah di dalam ruangan ini.

Kenapa Shin mengarahkan kami kemari? Akan kah kita membahas percakapan ini di sini?

"Ah kepala sekolah, tolong bukakan 'itu'." Shin mengucapkan sesuatu yang seolah menjadi rahasia.

"Ahh baiklah, Shin-dono, Lala-dono, Sin-dono, dan Jurai-dono, silahkan masuk." kepala sekolah yang satu ini mengejutkanku dengan luar biasa.

Bukan hanya Shin saja, tetapi perempuan ini, aku dan Jurai diperlakukan seperti seorang pimpinan. Aku mengerti bahwa kuasa kita cukup untuk membeli sekolah ini, tetapi hal seperti itu tidak akan kami lakukan. Justru Shin menjadi donatur utama sekolah ini, seingatku.

Kepala sekolah itu menekan sebuah tombol di bawah mejanya. Sungguh tidak terlihat jika tidak teliti. Dari tombol itu lah terbuka sebuah ruangan rahasia yang sangat nyaman di balik rak buku yang terbuka. Sungguh luar biasa, pasti ini ide Shin.

"Terima kasih, ayo masuk." Shin memulai percakapan lagi.

Kami berempat akhirnya masuk tanpa kepala sekolah itu masuk, dan setelah kita masuk pintu ruangan rahasia itu tertutup. Kami dipersilahkan duduk di sofa oleh Shin.

"Soal hal ini, ini rahasia di antara kita saja ya? Tidak semua orang bisa masuk ruangan ini tanpa ada diriku." Shin punya banyak sekali rahasia yang semua orang tidak bisa ungkapan.

"Baiklah, aku akan mulai jelaskan." aku mulai mengatakan apa yang sedang terjadi dari awal hingga akhir.

"Oh sebelum itu, mama, bisa tolong buatkan teh untuk kami?" Shin berbicara dengan perempuan itu akhirnya, yang anehnya dia memangilnya dengan kata 'mama'.

Sungguh mengejutkan! Semua hal baru yang merupakan rahasia untukku sungguh mengejutkan! Aku tak percaya dengan apa yang aku dengar dan yang aku ketahui dari mulut mereka semua.

"Baiklah pa, Shuuku tunggu sini dulu ya." bayi yang digendong oleh perempuan bernama Lala itu diletakan dalam rajang bayi. Benar-benar ruangan pribadi Shin.

"Ku rasa kau harus menjelaskan sesuatu ke kami juga nanti." Jurai menatap Shin dengan serius, sungguh menegangkan.

"Ahahaha baiklah, baiklah, kalian dulu."

Aku mulai menjelaskan dari apa yang terjadi kepadaku terlebih dahulu sebelum menjelaskan kasus Jurai. Cerita yang ku sampaikan adalah cerita model simpelnya karena akan membuang banyak waktu hanya untuk memberi tahu hal yang tidak begitu penting.

"Kakak sudah selesai? Sebaiknya aku jelaskan ceritaku sendiri, karena kakak juga tidak tahu detail lengkap ceritaku." Jurai menghentikanku daripada bercerita bagiannya.

Memang benar aku tidak mengetahui seluruh cerita yang terjadi atas Jurai, jadi aku biarkan saja dia yang berbicara. Tidak bertele-tele cara dia menjelaskan ceritanya, semuanya langsung menuju intinya, aku suka itu.

"Hmm, aku sekarang mengerti apa yang terjadi di antara kalian berdua. Sungguh mengejutkan apa yang terjadi." Shin akhirnya tenang dengan penjelasan kami berdua. Cukup mengejutkan bahwa dia tidak terkejut dengan apa yang terjadi.

"Kalau begitu kenapa tidak kau jelaskan apa maksud dari semua ini?" Jurai membalas perkataan Shin dengan penuh rasa penasaran.

Aku juga penasaran. Kapan Shin mempunyai istri secantik ini dan sudah mempunyai bayi? Kalau menurut yang normal seharusny mereka menikah kasarannya sudah 1 tahun. Tetapi hal itu tidak ku lihat di antara mereka berdua. Seperti pasangan baru menikah.

"Ahaha kalian begitu tidak sabar dengan apa yang sedang terjadi ya? Baiklah ku perkenalkan, istriku Ajikiaru Lala. Dan bayi itu bernama Sakiyuki Shuuku. Yang menarik adalah anak itu lahir dari proses yang sulit dipahami. Kalau kau bertanya kenapa nama keluarga kami tidak kami turunkan, latar belakangnya lah yang akan menjelaskannya." cukup simpel, dan begitu berguna. Tidak kusangka Shin akan menikah, ahahaha.

"Baiklah, tetapi aku bisa merasakan ada sihir di anak itu." aku mengamati pergerakan mana di ruangan ini, dan jelas anak itu punya dampak.

"Sebenarnya, Shuuku itu sudah bisa menggunakan sihir. Sihir waktu lebih tepatnya. Dan aku juga membuatnya bisa berbicara. Shuuku katakan sesuatu." Shin mulai mengatakan sesuatu yang membuat mulutku terbuka tidak percaya.

"Ehm, perkenalkan namaku Sakiyuki Shuuku, namaku Shuuku berasal dari kata Shuku yang artinya takdir, dan Sakiyuki berarti masa depan." bayi itu berbicara sesuai kata Shin.

Sungguh tidak bisa kupercayai apa yang aku alami saat ini. Mulutku terbuka lebar-lebar menunjukkan rasa kagetku yang sangat berlebihan.

"Jangan bilang anak ini datang dari masa depan?"

"Bisa dikatakan seperti itu. Sejujurnya aku pernah mati sekali juga, di masa depan sih." sungguh tidak bisa dipercayai.

Dari semua cerita yang ada di antara kami bertiga, cerita Shin lah yang paling aneh menurutku. Terlalu banyak urusan sihir dalam cerita hidupnya.

"Kalian terlalu tegang, maaf tidak menyajikan dari tadi, ini teh dan cemilan untuk dinikmati." istri Shin pun menyuguhkan kami makanan dan minuman.

"Ahh terima kasih, merepotkan saja deh." Jurai merasa terbeban dengan yang terjadi.

"Tidak apa-apa kok, lagi pula ini keinginan Shin kok, jadi itu keinginanku juga." ucapan yang sungguh mulia.

Kurasa pembicaraan ini sudah terlalu menyabang kemana-mana, aku harus mengatakan kebutuhkanku sekarang.

"Baiklah, kita semua sudah cerita kondisi kita, sekarang aku akan menyampaikan apa maksud kedatanganku ke mari mencarimu Shin." ucapanku membuat udara di dalam ruangan ini menjadi menengangkan.

"Hm, baiklah, bicara lah." Shin memperbolehkan.

Aku menceritakan hal yang sama yang sebelumnya kuceritakan ke Jurai. Ku rasa Shin mendengarkan ceritaku sambil mencari solusi atas semuanya ini.

"Baiklah, dari ceritamu aku memahami sesuatu. Apa yang terjadi saat ini adalah, kalian sedang dalam permainan raja kayangan." ucapan Shin seperti petir yang menyambar seluruh tubuh.

Sungguh tidak bisa ku percayai apa yang barusan aku dengar. Bagaimana bisa kami ada di dalam permaianan raja kayangan?

"Aku akan jelaskan lebih lagi. Dari cerita kalian, raja kayangan pasti sudah tau kalian pernah datang mengunjungi kayangan walau tak bertemu dengannya. Mengetahui apa yang dikatakan oleh raja kayangan, hal itu pasti benar, dan sesuai dugaanmu, raja kayangan itu sendiri lah orang tua kalian." penjelasan dari Shin membuat kami berdua diam di tempat, hanya berpikir dan berpikir.

Kalau benar, kenapa semuanya ini tampak begitu membingungkan?

"Aku mengerti apa yang sedang kau pikirkan Lucifer, maka dari itu aku berkata sebelumnya bahwa kalian sedang ada dalam permaianan raja kayangan, permaianan yang membuat semuanya tampak tak berkaitan. Namun ada satu benang merah yang ketika kau tarik, kau akan tau semua kebenarannya." penjelasan Shin akhirnya memecahkan kegelisahanku.

"Kau sungguh jenius Shin. Aku tau bahwa kau akan sangat membantu kami dalam menyelesaikan masalah ini." sungguh aku berterima kasih atas bantuan Shin terhadap masalahku ini.

"Ahahaha, kau terlalu meninggikanku. Aku hanya mencoba untuk mengerti apa yang terjadi dari berbagai sudut pandang saja." benar juga, aku hanya memperhatikan masalah ini dari sudut pandang diriku saja, ternyata itu lah alasannya.

"Aku sungguh berterima kasih. Sekarang aku merasa terbeban dengan kau membantuku begitu saja." aku merasa tidak enak sendiri setelah masalah yang kuhadapi diselesaikan oleh Shin.

"Kalau begitu aku punya suatu permintaan, jangan kalian tidak mengkontakku walau kalian berada di dunia lain. Aku pasti akan sering mengkontak kalian untuk memastikan kabar kalian." permintaan yang sungguh simpel, namun sangat berarti.

Tentu saja aku menyanggupi permintaan Shin itu, dan Jurai juga menyetujui hal ini. Dengan ini, masalah yang membuatku merasa ter-puzzle sudah selesai. Ini lah kebebasan yang aku cari. Lihat saja raja kayangan, akan ku balas permainan yang kau mainkan atas kami.