Nico menarik kursi rodanya mengarah pada Bibik yang memasang wajah ragu. Sekedar memastikan apa yang sedang wanita itu katakan. "Kamu yakin, Rahel ke sini?" sergah Nico menautkan kedua alisnya penasaran.
Sejenak Bibik tidak bergeming. Ia mencoba mengingat gadis yang membawa koper yang ia lihat di halaman rumah bersama dengan Sofia yang melangkahkan kakinya keluar dari pintu pagar.
"Sepertinya iya, Tuan!" sahut Bibik menegaskan penuh keyakinan. Ia yakin gadis yang ia lihat adalah Rahel.
"Lalu, sekarang di mana Rahel?" tanya Nico penasaran. Lelaki itu menarik tubuhnya menjauh dari sandaran kursi roda. Netranya semakin intens menatap pada Bibik.
Bibik menggeleng, "Saya tidak tau, Tuan. Sepertinya dia pergi lagi dari rumah ini. Soalnya saya tadi melihat Mbak Rahel membawa kopernya ke luar pagar rumah."
"Apa? Bagaimana bisa? Harusnya kan kamu mencegahnya, Bik?" sentak Nico kesal.
"Tidak sempat Tuan, Mbak Rahel pergi bersamaan dengan datangnya ibu Non Alisa," jelas Bibik.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください