" Berhentilah berpura-pura peduli padaku ka. selama ini aku tidak pernah percaya pada pandangan orang tentang kamu. aku percaya padamu. tapi apa yang kamu lakukan ? ternyata sekali playboy tetaplah playboy."
kata-kata Risya begitu menyayat hati Arul. Risya sendiri tidak mengerti bagaimana dia bisa mengatakan kata-kata sekasar itu pada Arul. kecemburuannya membuat akalnya tumpul dan mengeluarkan kata-kata beracun seperti itu.
" Jadi....kamu ju..juga menganggap aku seperti itu. " Arul begitu kecewa dengan gadisnya, dia tidak pernah menyangka bahwa Risya sanggup mengatakan hal yang menyakitkan. selama ini gadis itulah yang selalu percaya bahwa Dia bukan seorang playboy. Risya lah yang selalu ada disampingnya dan mendukungnya dan merubahnya menjadi lebih baik. Risya yang mengenalkannya pada cinta hingga dia rela berkorban apa saja demi gadis yang dicintainya itu. tapi sekarang gadis itu tidak lagi mempercayainya, bahkan menyebut dirinya playboy. Jika orang lain yang mengatakan hal itu mungkin dia tidak akan peduli. tapi ini Risya yang mengatakannya.
Arul melangkah gontai meninggalkan Risya yang mulai menyesali kata-katanya. Ditatapnya punggung Arul yang begitu tegap dan jangkung. tubuh orang yang selalu dirindukannya selama ini. malah dia sakiti dengan kata-katanya.
Dia teringat pada suatu malam. ketika Dia begitu marah pada orang-orang yang membuli Arul dengan selalu mengejeknya dan mengatakan kalo Arul seorang Playboy. tapi Arul dengan tenang membelai rambut Risya dan tersenyum.
" aku tidak akan peduli dengan apa yang mereka katakan dan pikirkan tentang aku. aku hanya peduli dengan apa yang kamu katakan dan pikirkan tentang aku. selama kamu percaya padaku, aku akan selalu jaga cinta ini hanya untukmu. "
Risya teringat itu, jujur di dalam hatinya Risya masih sangat mencintai Arul. dan tidak ingin kehilangannya. dan Risya sadar kali ini dia sudah sangat melukai hati Arul... lalu dia melihat kembali tubuh Arul yang masih melangkah gontai menjauhinya, tak dapat ditahannya lagi Risya berlari dan memeluk Arul dari belakang. Sesaat mereka terpaku dan membiarkan posisi mereka seperti itu. namun beberapa detik kemudian Arul melepaskan genggaman tangan Risya tanpa memberinya kesempatan pada Risya meminta maaf. Arul melepaskan tangan Risya dan tetap melangkah pergi tanpa berbicara apapun lagi.
" kak...maafin aku.." Gumam Risya lirih sambil terisak menyesali semua kata-katanya. bahkan kata-kata itu seperti tercekat di mulutnya. tanpa bisa di dengar oleh Arul yang masih berjalan dengan tatapan kosong.
Arul begitu patah hati kali ini. Dia baru pernah merasakan rasanya patah hati seperti sekarang ini. ternyata patah hati itu begitu sakit seperti ini. mungkin inilah yang dirasakan cewek-cewek itu ketika aku mematahkan hati mereka. mungkin..inilah karma yang harus aku terima karena sering mematahkan hati banyak orang selama ini.
Arul membenamkan wajahnya diantara kakinya diatas ranjang tidurnya. perasaannya begitu gelisah malam itu memikirkan bahwa cintanya benar-benar berakhir, dia terus terjaga sepanjang malam. merasakan tidak ada lagi semangat dalam hidupnya. Dia marah, kecewa dan terluka. merasa segala perjuangan dan pengorbanannya sia-sia. hingga subuh tiba dia masih terjaga. masih teringat kata yang begitu manis ditelinganya ketika mereka jadian. " rajin sholat ya ka. " kata itu menyadarkan Arul begitu dalam perasaannya. Dia mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat. dia terisak mengadu pada robbNya tentang hatinya, tentang cintanya. Arul masih yakin Risya adalah jodoh yang dipilihkan Allah untuknya. yang membawa kehidupan Arul yang salah kembali pada Robb Nya. Arul kembali terisak saat mengingat hubungannya yang kandas.
Setelah Sholat Arul mulai bisa sedikit lega. Dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. dan berangkat bekerja. Dia harus bisa melanjutkan hidup ini. walau separuh hatinya telah pergi. cita-citanya membina rumah tangga yang bahagia berantakan sudah. namun Dia sadar bahwa dia tidak bisa terus meratapi kesedihannya. Dia harus tetap tegar dan bisa melupakan Risya. wanita yang dipuja dan diperjuangkannya selama ini. telah begitu menyakiti hatinya. karena itu dia harus bangkit, dia harus tunjukan pada wanita itu bahwa Dia baik-baik saja.
Sementara Risya tak bisa berhenti memikirkan Arul. apa yang dilakukannya membuat Risya merasa sangat bersalah. Dia berniat untuk menemui Arul namun apa yang terjadi. Dia melihat Arul menyapa Dian dan memeluk Dian dengan erat. Entah apa yang dibicarakan oleh mereka. yang dilihatnya Arul yang memeluk Dian terlebih dahulu dan meluluh lantahkan hatinya saat itu. niatnya meminta maaf menjadi sirna seketika ketika melihat pemandangan yang dilihatnya di bawah. "Apakah mereka tidak tau malu, sampai berpelukan dihadapan orang banyak." pikir Risya dengan perasaan cemburu di dadanya. Risya merasakan dadanya yang hampir meledak karena marah.
Arul memeluk Dian erat seperti anak kecil yang mengadu pada ibunya ketika mainannya di rebut.
" Semua sudah berakhir yan, separuh hatiku telah pergi. aku sudah kehilangannya. "
" Apa yang terjadi kak. bukannya kamu semalam ingin menjelaskan segalanya. kenapa malah putus ?"
" Dia sudah tidak mempercayaiku lagi...segalanya. aku sudah hancur sekarang. "
" ceritakan padaku bang. ayoo kita bicara ditempatku biar tenang. "
Ajak Dian sambil menggandeng tangan Arul. Risya melihatnya dengan perasaan sangat cemburu melihat mereka berdua dari atas.
*******
" Ceritakan padaku bang, apa yang terjadi semalam."
Arul menceritakan semua yang terjadi semalam antara Arul dan Risya dari awal Arul datang hingga akhir.
" jadi begitu bang. Risya yang ingin putus denganmu? mungkin dia salah paham bang. kamu harus bicara lagi bang sama dia. "
" aku sudah lelah yan. mungkin aku memang tidak berjodoh dengan dia. "
" bang....jangan menyerah kaya gini bang.