webnovel

Playboy juga punya hati

Arul adalah seorang Playboy yang suka gonta-ganti pacar karena dia benci pada wanita dan ingin membalas dendam pada wanita karena kehidupan keluarganya. Risya gadis tomboy berkulit putih yang memiliki lesung pipit di pipi. tidak pernah pernah pacaran perempuan sholehah yang memasuki kehidupan Arul dan merubah Playboy yang tidak punya hati. menjadi seorang Lelaki yang memiliki hati. Dia memiliki prinsipnya pacaran 1x, jatuh cinta 1x dan menikah 1x. Belinda gadis Psikopat yang mencintai Arul dan terobsesi pada Arul. yang akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan cinta Arul. " Cinta yang ada di hati hanya memiliki 1 nama, Namun Takdir kadang memberikan banyak nama dalam kehidupan kita. karena Takdir berbeda dengan Cinta. Cinta hanya mampu dirasakan dengan hati. tapi takdir adalah sesuatu yang harus kita terima walau tidak sesuai keinginan hati. " Bagaimana kisah Arul dan Risya ?? akankah mereka hidup bersama ?

kavia_trina · 都市
レビュー数が足りません
155 Chs

3. Diperebutkan..

Sore itu aku kantin cari makanandan keperluan sehari-hari. tapi lagi asyik pilih-pilih makanan tiba-tiba ada yang mendorong dari belakang. sampe kepalaku kejedot kaleng krupuk.

"aww.."

tapi yg menabrak bukannya minta maaf malah dia terlibar adu mulut dengan orang yang mendorongnya.

" hei...cewek gatel kamu ya tan. kamu tau kalo Arul itu pacar gue. bisa-bisanya lo gangguin Dia." ucap cewe yang tadi mendorong yang ternyata bernama Eti dan yang di dorong bernama Intan.

" eh...ga salah tu Et. kamu yang ganggu dia. gue udah jadian duluan sama Dia." balas Intan ga mau kalah.

" sialan lo tan.dasar jalang lo." kata eti lagi sambil terus mendorong intan. Intan yang terus di dorong ga terima dan membalas mendorong tapi jelas tenaganya ga sekuat Eti yang memang badannya lebih besar. eti punya badan yang semok tapi lumayan cantik si. kalo intan lebih terlihat manis karena kulitnya yang sawo matang.

akhirnya terjadilah duel antara intan dan eti. saling cakar dan jambak rambut masing-masing. dan yang bikin aku sebel, aku melihat dari kejauhan Arul tersenyum sinis melihat kejadian itu. bukannya memisahkan malah pergi sambil tersenyum lagi. sejak saat itu penilaian aku sama Arul jadi berubah. jadi sebel juga liat cowok playboy kayak dia. yg sengaja bikin cewek berantem memperebutkan dia. malah kayaknya dia seneng. apa yang ada dipikiran cowok itu. pikirku yg jadi sebel banget sama Dia. Arul yang aku anggap baik eh ternyata punya sikap playboy yang ga bertanggung jawab banget. sampe membuat Eti dan Intan berantem sampe acak-acakan gitu mukanya. aku yang ga begitu kenal sama mereka. cuma bisa melihat mereka yang babak belur di pisahkan sama kedua teman mereka sambil tetap ngomel-ngomel ga jelas. tega banget kamu rul, bikin mereka jadi gitu. pikirku... kalo aku sendiri ogah banget rebutan cowok kaya gitu. jujur aja aku ga pernah bisa yang namanya berebut cowo kaya gitu. kaya ga ada cowok lain aja. pikirku yg merasa heran dengan kelakuan kampungan 2 cewek itu. lagian yang di rebutin malah ga peduli lagi. gimana kalo 2 cewek tadi liat kelakuan Arul dan senyuman sinisnya tadi. apa ga buang-buang energi aja tuh sampe berantem kaya tadi. huft...ada-ada aja deh.

...

Selesai berbelanja Aku langsung ke tempat Nila dan menceritakan kejadian tadi sore di kantin.

Tuh kan kamu baru percaya gimana sifat Arul yang sebenernya kalo kamu udah buktiin sendiri. bodoh aja tuh cewek-cewek yang mau digombalin sama Arul. kata Nila geram banget.

Ya mungkin itulah cinta Nil. kalo udah cinta kadang susah dibilangin. kan ada yang bilang " Love is Blind" ya kan???

tai kucing aja rasa coklat kalo lagi jatuh cinta. hahahahah...akhirnya aku dan Nila tertawa bareng menertawakan kebodohan 2 cewek tadi di kantin. aku pamitan pulang ke Nila karena harus berangkat sore hari ini. dan bakalan pulang pagi.

....

Tiba di pabrik aku langsung kerja. dan ya memang Risya tipe cewe yang tomboy, supel dan baik hati.sampe-sampe menarik perhatian rekan kerjanya. tak terkecuali leadernya Mas Bagus.

" sore ris." sapa mas Bagus waktu Risya sedang melihat desain board baru di mejanya.

" eh...sore mas."

"serius amat ris."

"eh iya nih mas maklum board baru takut ada yang NG mas. "

" sip gitu dong. kalo kerja semangat. ada yg bisa dibantu ga nih?"

"hehehe...sejauh ini belum sih mas. nnt kalo ada yg ga ngerti aku tanya ya." balas Risya ramah.

" ya udah lanjutin deh. nanti kita lanjut lagi ya. ucap mas bagus akhirnya pergi karena liat Risya lagi sibuk banget.

Kedekatan Risya dengan atasannya menimbulkan gosip-gosip diantara rekan kerjanya. banyak yang kelihatan iri dengan kedekatan mereka. selama ini Mas bagus dikenal orang yang susah deket sama cewek apalagi ngobrol. dia terkesan dingin, sombong dan tegas sama bawahannya. tapi sikapnya sama Risya beda banget, lembut, banyak senyum dan perhatian banget. kalo pas 1 shif sama Risya mas bagus pasti dateng ke meja Risya dan menyempatkan diri untuk menyapa. kadang mas Bagus bahkan nungguin di line nya Risya saat Risya jaga di mesin saat mesin sedang running. ya nggak tau juga kenapa perlakuan mas Bagus begitu berbeda sama Risya. pernah suatu kali Risya jaga di mesin dan ngantuk banget karena masuk shif sore. dan mas bagus malah cengengesan melihat Risya yang tertidur sambil duduk dan mulutnya nganga saking ngantuknya. tapi kalo bukan Risya mas bagus biasanya marah-marah dan menyuruh istirahat gantian di Toi ( alias toilet.red ).dan tidak boleh tidur di Line karena itu sangat membahayakan walaupun tidurnya ga di mesin tapi di bawah sambil duduk seperti Risya saat ini. mas Bagus malah ikutan duduk di bawah dan memperhatikan Risya yang masih tidur menganga sambil cengengesan. kadang-kadang kepala Risya sampe manggut-manggut mau jatuh ke lantai.malahan mas Bagus berusaha menahan kepala Risya supaya tidak sampe jatuh ke Lantai. pemandangan itu malah bikin mas Bagus tambah ketawa geli.

Risya yang merasa ada sentuhan halus di kepalanya langsung terbangun sambil menyeka mulutnya yang udah ileran. bukannya marah malah mas Bagus tertawa terbahak-bahak membuat Risya bingung menatapnya masih setengah sadar.

"ehm...maaf mas aku ketiduran nih. ngantuk banget rasanya. ucap Risya sambil mengucek matanya.

"hehe...gapapa Risy. kamu lucu deh kalo bangun tidur gitu." kata mas Bagus lagi sambil masih menahan tawanya.

" apanya yg lucu Mas, emang aku badut. " sungut Risya cemberut.

" hehehe...lucu lah liat orang tidur sambil duduk dan mulutnya nganga sampe keluar ilernya lagi. " mas Bagus ketawa terbahak-bahak lagi.

spontan Risya langsung melap mulutnya lagi, mukanya merah karena malu sama mas Bagus. tapi Risya memang anak yang tomboy dan cuek. Dia berlagak biasa saja walaupun sebenarnya malu banget. lalu Risya berusaha ikutan ketawa deh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. dan tertawa bersama-sama.

Di ujung dekat pintu sana ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan tidak senang. dan juga tatapan beberapa cewek rekan kerja Risya yang merasa iri dan cemburu melihat kedekatan mereka. Mas bagus memang memiliki wajah manis dengan lesung pipit di kedua pipinya. tidak begitu tinggi namun kelihatan sangat berkharisma. itu yang membuat orang-orang segan sama dia.

" aku ke toilet dulu ya mas. nitip mesin ya. " kata Risya sambil berlari.

wah tuh anak baru kebangetan banget kelakuannya. kata senior Risya berbisik2 dengan temannya yang sama2 lagi jaga. Gimana ga kebangetan malah atasannya disuruh jaga mesin. dan herannya mas Bagus mau aja dan cuma geleng-geleng kepala aja. 15 menit kemudian Risya kembali.

" makasih ya mas. sorry lama banget habis kebelet pup tadi. ga tahan." kata Risya menjelaskan. spontan mas Bagus kembali ketawa liat kelakuan Risya yang cuek dan apa adanya. Sikap Risya yang terus terang dan polos seperti ini yang membuat mas Bagus tidak bisa marah sama Dia. bahkan malah terkesan menjadi hiburan saat penatnya bekerja.

" hahaha....kamu Ris, jujur banget sih ngomongnya."

Risya hanya tersenyum.

"Hai Ris.." sapa seseorang yang mengagetkan mas Bagus dan Risya.

" Hai.." balas Risya kaku karena tidak senang melihat siapa yang menyapanya.

"Arul.."

"iya."

"mana mainboard yang udah siap di produksi?"

"kamu dipindah kerja jadi transfer board sekarang?"

" iya nih. udah pada siap?"

" oh iya tuh disana. ambil aja tapi baru sebagian aku cek tadi. yuk aku tunjukin. "

kata Risya sambil meninggalkan mas Bagus tanpa pamit.