"La,maafin mas ya."
"maaf...segampang itu kamu minta maaf?setelah menghancurkan hidupku seperti ini. kamu tau apa yg sudah aku lalui selama 4th ini begitu berat, dan semua itu karena perbuatanmu. kamu kira mudah, hidupku hancur, aku dikeluarkan dari sekolah, aku dibuang dari keluarga. semua...semua karena berbuatan bejad kamu yang tidak bertanggung jawab." Risya berteriak histeris meluapkan rasa sakit hatinya selama ini.
"Pergi...pergi dari hadapanku sekarang juga. aku tidak butuh kamu lagi." usir Lela
"enggak....aku nggak akan meninggalkan kamu lagi. aku akan tetap disini sampai kamu memaafkanku." Ryan sambil berusaha menggenggam tangan Lela.
Lela malah balik menggenggam tangan Ryan dan berkata :
" Belum puas kamu menyiksaku dan menghancurkan namaku menjadi seorang Jalang, dan sekarang kamu ingin menjadikanku Pelakor. " ucap Lela sambil menunjukkan cincin kawin yg melingkar di jari Ryan. dan menghempaskan tangan Ryan penuh emosi.
Ya Lela begitu emosi, entah karena kecewa atau rasa cemburunya yang begitu besar pada Ryan. yg jelas saat ini hatinya hnancur berkeping-keping. cintanya begitu besar pada Ryan, namun kebenciannya pada lelaki itupun tidak kalah besarnya.
Ryan hanya terdiam mengingat cincin yg melingkar dijemarinya. mengingat Risya istrinya. Dia tersenyum penuh kegetiran.
" kenapa takdir begitu kejam mempermainkan hidupnya. bagaimana bisa dia menikah dengan wanita yg tidak pernah mencintainya, bahkan memiliki anak dari mantan suaminya. dan dia sendiri menyia2kan wanita yang begitu dicintainya. menghancurkan hidupnya begitu dalam. apakah ini karma, ataukan hukuman untuknya yg sudah menyia2kan hidup wanita yg begitu polos. masih pantaskah dia mengharap sekedar kata maaf dari wanita itu. Andai waktu bisa berputar kembali, dia menyesal telah terbuai bujuk rayu setan hingga menghancurkan masa depan wanita yg begitu dicintainya. bagaimana sekarang dia memperbaiki semuanya.apa gunanya harta yg dia miliki sekarang jika dia merasa benar-benar kesepian. Tadinya Dia begitu bahagia ketika Risya melahirkan Bayi perempuan yg lucu seperti Chaca. bahkan dia hampir saja menerima takdir bahwa yg terbaik baginya adalah hidup bersama istri dan anaknya. tapi segalanya hancur saat dia mengetahui bahwa Chaca bukan darah dagingnya. bayi mungil yg dibesarkannya dengan penuh cinta ternyata bukan darah dagingnya. Dan kini dia bisa menemukan wanita yg dicintai dan anaknya namun tak dapat memeluk dan mendekapnya. bahkan mereka sangat membencinya. miris sekali kehidupannya. " Ryan tak lagi memaksa Lela untuk memaafkannya, diapun melangkah keluar dari ruang rawat inap Lela.
" Rul, tolong aku. aku keguguran.tolong jemput aku di RS. Pelita Hati. " SMS Lela di hp Arul.
Risya tertegun melihat notifikasi HP Arul, tadinya Risya yg mendengar HP Arul berbunyi ingin memberikan HPnya pada Arul yang masih terlelap memeluk Chaca. namun ada notifikasi SMS dari Lela. Risya jadi panik dan merasa bersalah karena Arul menyelamatkan anaknya tapi justru kehilangan darah dagingnya sendiri. Risya tak berani membangunkan Arul. Risya lalu menggendong Chaca dan segera membereskan barang-barangnya dan pergi meninggalkan Arul. Risya bahkan meninggalkan Kartu Kreditnya untuk melunasi biaya administrasi rumah sakit. Risya buru-buru membawa Chaca pergi dari rumah sakit itu. Risya merasa sangat bersalah pada Arul dan Istrinya. hatinya bagai tersayat. Risya nggak mau menjadi Pelakor, Risya nggak mau menghancurkan kehidupan Arul dan keluarganya. Andai dia tetap bersama Arul, Risya nggak yakin mampu mengendalikan hatinya, lagipula Risya masih berstatus istri orang. pikiran Risya benar-benar kacau. yang pertama harus dia lakukan adalah meninggalkan Arul. Dia nggak boleh egois, hatinya mungkin akan terluka, namun tidak dengan menghancurkan hati orang lain.
Risya terus memacu mobilnya ke kediaman mertuanya. Disanalah tempat yang aman baginya, Arul nggak akan tau keberadaannya, hingga dia menyelesaikan urusannya dengan Ryan. Risya sudah memutuskan untuk bercerai dengan Ryan. Risya nggak mau mengkhianati Ryan lagi. masih terbayang bagaimana tatapan mata Ryan yang begitu terluka ketika melihat Dia mencium Arul. Suami mana yang rela melihat istrinya mencium lelaki lain yang adalah mantan suaminya. Risya sadar dia nggak pantas mendapatkan Ryan. apalagi mendapatkan maafnya. Rumah tangganya telah hancur, dan dia nggak mau menghancurkan rumah tangga Arul juga. Biarlah Dia akan pergi jauh dari kota ini bersama Chaca. pergi sejauh mungkin agar dia tidak bertemu dengan Arul.
Sementara Arul mulai meregangkan badannya. dilihatnya ranjang sebelah sudah kosong. mungkin Chaca sedang di kamar mandi. Arul menunggu dengan sabar. entah mengapa dia tidur sangat lelap hari ini. rasanya sangat nyaman tidur mendekap gadis kecil itu, heheh...apalagi sekalian sama ibunya ya.hihihi....pikiran Arul mulai nakal.
Tapi kok...lama banget mereka di kamar mandinya. Arul lalu beranjak ke kamar mandi, lukanya sudah sembuh, sebenarnya dia sudah diijinkan pulang oleh dokter. tapi dia nggak mau menyia-nyiakan kedekatannya dengan Risya dan Chaca. Dia senang mendekap Chaca setiap malam. entah kenapa, dia merasa Chaca sangat lucu, dan membayangkan seandainya Chaca adalah anaknya, pasti dia akan sangat bahagia. hidup dengan 2 wanita yang sangat dicintainya.
" Ca, kamu dikamar mandi sayang ? " tanya Arul sambil mendekat ke kamar mandi. tapi Arul heran kenapa nggak ada suara apapun di kamar mandi.
Arul lalu membuka pintu kamar mandi. dan Arul nggak menemukan mereka.
" Kemana mereka? mungkin mereka sedang jalan-jalan di taman. aku mandi saja kalo begitu. " Arul lalu mandi membersihkan dirinya. Setelah selesai mandi, Arul heran mengapa mereka belum kembali juga. lalu Arul bertanya pada suster yang datang untuk mengganti perbannya.
" Sus, Chaca kemana ya? kok daritadi nggak kelihatan ?"
" Lho emang bapak nggak tau? Chacakan sudah pulang pagi ini. Dia minta cepat pulang karen a ada urusan keluarga katanya. "
" Pulang? maksudnya keluar dari rumah sakit ini?tapi bukannya Chaca harusnya dirawat 1 hari lagi sus?"
" benar pak, tapi Bu Risya yang meminta untuk segera pulang karena ada urusan keluarga yang mendesak. beliau juga sudah membayar semua biaya perawatan bapak dan Chaca. "
" oh...begitu."
Ada apa ini, apa yang terjadi kenapa Risya tidak membangunkanku dan berpamitan padaku. pasti ada yang salah. batin Arul.
Arul lalu mengambil ponselnya, ingin menghubungi Risya. dan Arul mendapati SMS dari Lela.
"Innalillahi wa Inna illaihi rojiun. Lela keguguran...ya Allah. Aku harus segera menjemputnya. Arul lalu bergegas membereskan barang-barangnya. dan menjemput Lela. Lela pasti sangat sedih dan membutuhkannya. kasihan Lela... ya Allah...maafkan aku. Gery maaf aku ga bisa menjaga buah hatimu. aku gagal ger, aku minta maaf nggkak bisa memenuhi permintaanmu." ucap Arul di dalam mobilnya
" Risya, Chaca, kalian kemana sih. kenapa ninggalin aku. apa mungkin Risya membaca SMS Lela dan salah paham? batin Arul
"Ach....Shit...pasti Risya membacanya dan buru-buru pergi meninggalkanku. Dia memang nggak bakal berubah, kenapa nggak pernah memikirkan dirimu sendiri Sya, atau pikirkan aku sekali saja sayang. " Arul mengoceh sendiri di dalam mobilnya.
"HM....setelah masalah Lela beres, aku akan cari kamu, aku nggak mau kehilangan kamu lagi. " tekad Arul.