webnovel

Playboy juga punya hati

Arul adalah seorang Playboy yang suka gonta-ganti pacar karena dia benci pada wanita dan ingin membalas dendam pada wanita karena kehidupan keluarganya. Risya gadis tomboy berkulit putih yang memiliki lesung pipit di pipi. tidak pernah pernah pacaran perempuan sholehah yang memasuki kehidupan Arul dan merubah Playboy yang tidak punya hati. menjadi seorang Lelaki yang memiliki hati. Dia memiliki prinsipnya pacaran 1x, jatuh cinta 1x dan menikah 1x. Belinda gadis Psikopat yang mencintai Arul dan terobsesi pada Arul. yang akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan cinta Arul. " Cinta yang ada di hati hanya memiliki 1 nama, Namun Takdir kadang memberikan banyak nama dalam kehidupan kita. karena Takdir berbeda dengan Cinta. Cinta hanya mampu dirasakan dengan hati. tapi takdir adalah sesuatu yang harus kita terima walau tidak sesuai keinginan hati. " Bagaimana kisah Arul dan Risya ?? akankah mereka hidup bersama ?

kavia_trina · 都市
レビュー数が足りません
155 Chs

136. Kehilanganmu

" sudahlah...tolong pergi dari sini. aku nggak mau suamiku tau aku masih berhubungan denganmu."

" Sayang dengar foto-foto itu yang diapartemenku aku juga dijebak. aku nggak tau siapa pelakunya. HPku hilang waktu itu, dan aku nggak tau kalo pencurinya wa menceraikanmu. bukan aku sayang kamu salah paham. aku nggak akan pernah menceraikanmu walaupun kamu sudah merobek-robek sertifikat pernikahan kita. kamu tau aku selalu mencintaimu. dan aku bahagia kamu juga masih mencintaiku. "

Ada sedikit rasa bahagia dihati Risya dengan penjelasan Arul. bahkan hampir saja Risya memeluk Arul. Tapi kembali Risya disadarkan bahwa Dia sudah menjadi istri Ryan dan sudah menghabiskan malam dengan Ryan. sehingga Risya nggak pantas lagi untuk Arul.

" jawab aku sayang. kamu masih mencintaiku kan? tolong katakan apa yang ada dihatimu. aku akan segera merebut kamu lagi jika kamu memang masih mencintaiku. tatap mataku sayang " Arul mengangkat dagu Risya agar dia bisa menatap mata Risya yang bulat seperti bola.

" Maaf mas, aku tidak bisa mencintaimu lagi. " jawsb Risya.

" jangan bohong sya, mas tau kamu nggak cinta sama suami kamu, ya kan ?"

" ya kamu benar mas. tapi aku akan belajar mencintainya mulai saat ini. "

" Sya, tolong jangan hancurkan hati mas. jangan pernah mencintai orang lain selain mas sya. mas mohon. "

" Mas akan meminta suami kamu menceraikanmu dan mas akan segera menikahimu. Mas akan bicara dengannya. "

" Nggak mas. aku nggak mau mengecewakan orang tuaku lagi. hubungan kita sudah berakhir. dan sebaiknya mas juga segera menikah dengan wanita lain. jangan mencintaiku lagi mas. aku nggak pantas untukmu. aku sudah menjadi istri orang lain. "

" sya, apa kamu akan menyerah dengan pernikahan kita?"

" tolong mengertilah mas. pernikahan kita sudah berakhir. " Risya mencoba tetap tegar walau hatinya sakit mengucapkan kata-kata perpisahan seperti itu.

" aku mohon sya beri mas kesempatan sekali lagi untuk membuatmu bahagia. "

Risya hanya bisa menggelengkan kepala sambil terisak. Risya nggak mampu menahan airmatanya lagi ketika melihat Arul memohon dengan airmata yang berlinang di pipinya. " maafkan aku mas aku nggak pantas untukmu aku sudah kotor dan tidak murni lagi. aku nggak pantas untukmu. aku telah berbuat kesalahan yang tak termaafkan bagi seorang suami. maafkan aku yang nggak berani jujur bahwa aku sudah berzina dengan Ryan. aku nggak bisa kembali padamu. " batin Risya.

" Ini keputusanmu ? apa kamu yakin ?" tanya Arul sekali lagi. " tolong jawab aku dengan lantang Sya. Apa benar kamu ingin berpisah denganku ? "

Risya terdiam. hatinya bergejolak ini kesepatan terakhir untuk memperjuangkan kebahagiaannya.

" pergilah Mas. cari kebahagiaanmu sendiri Mas. "

" kamulah kebahagiaanku Sya. cuma kamu. "

" Tidak mas. aku sudah menikah dan ku memilih bersama suamiku. maafkan aku."

"Jika ini yang kamu mau Sya. Baiklah, aku nggak akan mengganggumu lagi dan nggak akan pernah kembali ke kampung ini lagi. "

" aku harap kamu bahagia Mas" teriak Risya dalam hati.

" aku harap kamu bisa bahagia Sya. dan jika kamu tidak bahagia. kamu tau kemana tempat kembali. "

Arul akhirnya meninggalkan Risya di dalam kamar pengantin. malam indah yang mereka lalui kini berubah menjadi perpisahan yang menyakitkan. Risya menangis diatas ranjang pengantinnya. sakit sekali perasaan namun takdir sudah membuat mereka harus berpisah. Risya melihat Arul meninggalkanya menatap punggung atletis Arul membayangkan bagaimana sakitnya berpisah dengan Arul. membuat Risya berlari dan segera mendekap tubuh Arul dari belakang. Arul tersenyum karena Risya masih enggan berpisah dengannya.

" apa kamu berubah pikiran Sya? ikutlah denganku dan kita temui suami dan orang tuamu. aku akan membawamu pergi dari sini. kita hidup berdua. "

" Selamat tinggal Mas. tolong jangan membenciku. " kata-kata Risya membuat Arul meneteskan airmata. Arul mengira pelukan yang Risya berikan adalah pelukan yang menginginkan untuk mereka bersama tapi nyatanya Risyanya telah memilih untuk bersama suaminya. suami yang menikahinya secara sah menurut agama dan negara. Arul tidak bisa menyalahkan Risya namun rasa sakit di hatinya begitu menyesakan dada. Dia merasa tidak kuat lagi jika tetap harus ada di dalam kamar itu bersama Risya. takut tidak mampu lagi mengendalikan dirinya.

Arul lalu melepaskan tangan Risya yang masih melingkar di pinggangnya. pergi tanpa sepatah kata lagi. membiarkan Risya kembali terisak ditempatnya. Arul sengaja tidak menatap Risya lagi, karena dia nggak akan sanggup menatap tubuh mungil rapuh itu lagi, jika dia menatap Risya lagi maka Arul yakin nggak akan mampu meninggalkan Risya.

Risya telah memilih dan Arul telah kalah. Dia pergi karena Risya yang menginginkannya. Arul marah karena Risya tak berani berjuang bersamanya. memilih pergi darinya demi kebahagiaan orang lain. tapi itulah Risya, itulah sifatnya yang memilih hancur demi kebahagiaan orang lain. Dulu sifat itulah yang membuat Arul jatuh cinta, namun sekarang sifat itupulalah yang membuat Arul kehilangan cinta. "Tidak bisakah kamu sedikit saja egois sayang " batin Arul. Tidak bisakah kamu menempatkan kebahagiaan kita diatas segalanya. kenapa kamu justru memilih pergi? Arul membawa kesakitan hatinya melangkah ke jalanan. airmatanya tak henti mengalir. bahkan di tidak perduli pada orang yang menatapnya heran. Sejak malam itu Arul memilih pergi dari tempat itu dan kembali ke Jepang. Dia bahkan memilih memperpanjang kontraknya di Jepang dan tidak ingin kembali ke tanah air.

*******

Sejak saat itu Risya dan Arul hidup terpisah hingga 4 tahun. dan Risya sudah memiliki Caca. Pernikahan Risya memang tidak bisa dibilang sempurna. sering sekali terjadi ketidak cocokan antara Risya dan Ryan. bahkan Ryan kerap kali menyakiti hati Risya dengan kata-kata dan sikapnya.

Hidup selama 4 tahun dengan Ryan dirasakan Risya seperti di neraka. tidak pernah ada canda tawa seperti dulu dia hidup dengan Arul. Ryan tipe lelaki yang egois yang nggak mampu memahami hati seorang wanita. Seperti saat ini, ketika anak mereka Caca sakit dan Risya minta tolong Ryan mengantarkannya ke rumah sakit. Ryan justru memilih meeting dikantor daripada mengantar Caca ke rumah sakit. tentu saja itu membuat Risya sedih. Ryan memang egois dan maunya menang sendiri. hubungan Risya dan Ryan bagai sebuah kesepakatan. tidak pernah lagi terlihat ada keharmonisan di dalam keluarga mereka. Setelah Caca di Vonis sakit Leukemia, Ryan berubah total. Dulu Ryan begitu sayang pada Caca dan Risya bahkan selalu menyempatkan waktu pergi berbelanja atau sekedar makan bersama saat weekend tiba. tapi semua berubah saat Caca sakit. Ryan bahkan semakin tidak peduli dengan mereka. padahal harusnya saat seperti ini Ryan bisa lebih peduli pada kondisi keluarga mereka. tapi justru dia semakin cuek dan tidak peduli. Kalo dengan Risya dia nggak perduli mungkin wajar. tapi dengan Caca yang adalah anak kandungnya. harusnya Ryan tidak bersikap seperti itu. berbeda dengan Arul yang hangat dan selalu memanjakan Risya. Jika Arul yang jadi suaminya dia pasti akan meninggalkan pekerjaannya untuk menemani Risya dan Caca.

"Astagfirullohaladzim... kenapa aku jadi ingat mas Arul sih. " Risya kembali sadar dari lamunannya dan menyadari Caca sudah tidak ada di sampingnya

" Caca....kemana caca...Ca...Ca..." Risya panik mencari Caca.