Lama mereka melewati jalanan di perbukitan dan turun ke lembah dan sampai beberapa kali naik turun bukit. Membuat Laila bingung karena banyak yang harus mereka lalui.
"Mas, itu orang-orang itu lagi ngapain, yah? Kok pada bawa keranjang besar segala?" tanya Laila penasaran. Pasalnya Laila hanya bisa melihat pohon salak di sepanjang perjalanan.
Sepanjang mata memandang, pohon salak mendominasi dari pohon-pohon yang lainnya. Ada pula pohon gamal yang berada di sisi pohon salak.
Hilman tidak menjawab pertanyaan dati Hilman. Ia malah memberhentikan motornya dan membuat Laila bingung. Bagaimana tidak bingung, Hilman berhenti di depan orang-orang yang sedang membawa keranjang-keranjang itu.
"Kenapa kita berhenti di sini?" tanya Laila yang masih bingung. Ia melihat orang menghampiri mereka.
"Pak, boleh beli salaknya, enggak?" Hilman memberikan uang lima puluh ribu pada orang yang berada di sana.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください