Darrel masih merasakan sakit karena gigitan Keyla. Dia tak menyangka bahwa wanita itu memiliki gigi yang tajam setajam duri-duri bunga mawar yang siap menghujam tangan siapa saja yang mencoba untuk memetiknya.
Ada noda merah yang tertera di dadanya. Darrel menyentuh dan pikirannya pun berkecamuk. Kalau saja perempuan itu tidak lari, Darrel tak akan melepaskannya meski Keyla meronta bahkan jika memohon ampun dan bersujud di kakinya.
Darah Darrel seolah terpompa dengan cepat dan tubuhnya memanas padahal air dari shower membasahi seluruh tubuhnya. Darah pria itu seperti mengalir dengan cepat dan memenuhi copora cavernosa miliknya. Ia bahkan tidak ingat, kapan terakhir kali dia menggunakan senjatanya untuk bertempur di medan perang hingga dia terkulai tak berdaya. Wanita-wanita yang tidur dengannya selama ini hanya mencari kesenangan mereka sendiri. Mereka semua tak ada yang menantang, apalagi yang membuat dirinya bertahan lebih dari satu malam untuk bersama.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください