webnovel

Pernikahan Dingin

Beberapa jam setelah bertunangan: ___ Sepasang mata kecoklatan dan tajam itu tidak melepaskan Keyla dari pandangannya. Dan untuk pertama kalinya mata Stevan Antonius dan Keyla Laksama saling bertemu meski hanya untuk beberapa detik. "Apa kau terbiasa bertelanjang di depan seorang pria?" tanya Stevan menyelidik. Ia bangkit dari kursi dan berjalan ke arah Keyla yang masih terpaku. Ketika tubuh kekar Stevan mulai mendekat, tanpa sadar Keyla pun berjalan mundur. Semakin dia mendekat, Keyla terus mencoba untuk melangkah ke belakang. Dan akhirnya dibelakangnya tak ada lagi ruang untuk menjauh. Tembok itu membentang di sana. Stevan tak berbicara apa-apa lagi selain sorot mata tajam yang mengintimidasi. "Apa kau terbiasa bertelanjang di depan pria?" tanyanya untuk kedua kali lalu kedua tangannya bertumpu pada tembok untuk mengapit Keyla. "Apa kau terbiasa bertelanjang di depan pria?" tanya Stevan untuk ketiga kalinya. Dan nadanya terlihat sangat serius. Jantung Keyla tidak berhenti berdegup sekaligus takut. Sorot matanya berbeda dari sebelumnya dan tangan kirinya mencengkram pundak Keyla hingga ia meringis kesakitan. "Apapun yang terjadi, jangan pernah melepaskan pakaianmu di depan laki-laki yang bukan suamimu," lanjutnya lagi dengan nada yang tiba-tiba menjadi lebih lembut. *** Di usianya yang ke 25 tahun, Keyla dijodohkan dengan pria asing yang tidak ia kenal bernama Stevan Antonius. Pria yang dingin, tak banyak bicara dan selalu berhasil membuat hati Keyla berdebar keras. Akankah pernikahan mereka menjadi pernikahan hangat dan bahagia? Atau justru sebaliknya?

Maitra Tara · 都市
レビュー数が足りません
52 Chs

Hard Work, Awan!

Darrel masih merasakan sakit karena gigitan Keyla. Dia tak menyangka bahwa wanita itu memiliki gigi yang tajam setajam duri-duri bunga mawar yang siap menghujam tangan siapa saja yang mencoba untuk memetiknya.

Ada noda merah yang tertera di dadanya. Darrel menyentuh dan pikirannya pun berkecamuk. Kalau saja perempuan itu tidak lari, Darrel tak akan melepaskannya meski Keyla meronta bahkan jika memohon ampun dan bersujud di kakinya.

Darah Darrel seolah terpompa dengan cepat dan tubuhnya memanas padahal air dari shower membasahi seluruh tubuhnya. Darah pria itu seperti mengalir dengan cepat dan memenuhi copora cavernosa miliknya. Ia bahkan tidak ingat, kapan terakhir kali dia menggunakan senjatanya untuk bertempur di medan perang hingga dia terkulai tak berdaya. Wanita-wanita yang tidur dengannya selama ini hanya mencari kesenangan mereka sendiri. Mereka semua tak ada yang menantang, apalagi yang membuat dirinya bertahan lebih dari satu malam untuk bersama.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください