"Mama sudah berhasil?" tanya Awan di ujung telepon. Ia baru saja selesai makan malam bersama kakek, nenek, dan adiknya di hotel tempat mereka menginap.
"Bagaimana menurutmu, sayang?" Keyla mendengus kecewa dan kehilangan nafsu makan padahal cacing-cacing di perutnya sedang bergelimpangan kehabisan tenaga.
"Dari suara Mama, pasti gagal," balas Awan sudah menduganya bahwa rencana yang disusun Keyla akan gagal.
"Apa yang harus Mama lakukan sekarang? Apakah Kakek Nenekmu membicarakan soal Papamu?"
"Tidak. Mama tahu kan mereka orang yang tidak banyak bicara?"
"Yayaya ... persis sepertimu dan Papamu."
"Whatever. Ingat, di pinggul sebelah kanan. Tatoo dengan huruf KA. Aku melihatnya saat kami mandi bersama."
"Iya ... iya. Tidurlah, sayang. Sampaikan salamku pada adikmu."
"Hmmmmm."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com